Diskes Pelalawan Tangani 17 Kasus DBD

:


Oleh Prov. Riau, Rabu, 27 Januari 2016 | 08:58 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 215


Pelalawan, InfoPublik  - Hingga saat ini, penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi warga di Kabupaten Pelalawan. Pasalnya, hal itu terkait seiring telah masuknya perubahan cuaca (pancaroba) yakni terkadang hujan dan juga panas, sehingga telah menyebabkan meningkatnya jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pelalawan belakangan ini.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, telah mencatat dan menangani sebanyak 17 kasus penyakit mematikan yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini mendera warga dibeberapa kecamatan kabupaten Pelalawan.

Terhitung sejak tanggal 1 hingga 26 Januari ini, trend penyebaran penyakit DBD di Negeri Bono ini mengalami peningkatan cukup signifikan dengan jumlah sebanyak 17 kasus. Sedangkan jika dibandingkan pada awal tahun sebelumnya dibulan Januari yang masuk musim kemarau kering, kita hanya menangani lima  kasus DBD ini.

"Peningkatan ini terjadi akibat telah masuknya musim pancaroba yang telah menyediakan peluang nyamuk mematikan ini berkembang biak. Untuk itu, kita mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kebersihan dan menerapkan hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menggalakkan gerakan 3M plus yakni menguras bak mandi, menimbun barang bekas, membakar barang bekas dan Abatesasi.

Jika hal tersebut terus dilakukan, maka kita yakin temuan kasus DBD di Kabupaten Pelalawan ini tidak muncul," ujar Kepala Diskes Pelalawan dr Endid R Pratiknyo, Selasa, (26/1) di Pangkalan Kerinci. 

Dijelaskan mantan Direktur RSUD Selasih Pangkalan Kerinci ini, adapun 17 kasus DBD ini ditemukan di tiga kecamatan masing-masing yakni kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras dan kecamatan Langgam, dengan rentang usia masing-masing berusia 8, 21 hingga 48 tahun. Sedangkan dari jumlah kasus DBD tersebut, didominasi oleh kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak 9 kasus, Pangkalan Kuras 6 kasus dan kecamatan Langgam 2 kasus. 

"Alhamdulillah, saat ini seluruh kasus ini telah mendapat penangan dari tim medis RSUD Selasaih Pangkalan Kerinci. Sedangkan lokasi-lokasi yang terkena DBD di tiga kecamatan ini telah kita lakukan fogging guna memutus mata rantai penyebaran virus DBD yang dibawa nyamuk aedes aegypti," sebutnya.

Disinggung upaya Diskes untuk menekan dan meminimalisir jumlah kasus DBD tersebut, mantan Sekretaris Diskes Pelalawan ini mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya telah melakukan pemantauan perkembangan penularan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aigypti ini, melalui kader jumantik 12 kecamatan kabupaten Pelalawan khususnya dilokasi rawan DBD.(MC Riau/Iin/Eyv)