:
Oleh MC Kabupaten Cianjur, Selasa, 19 Januari 2016 | 10:39 WIB - Redaktur: Kusnadi - 4K
Cianjur, InfoPublik - Jumlah penduduk perkotaan yang tinggi dan terus meningkat memberikan implikasi pada tingginya tekanan terhadap pemanfaatan ruang kota sehingga penataan ruang kawasan perkotaan harus mendapat perhatian yang khusus, terutama dengan penyediaan kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial serta ruang - ruang terbuka publik di perkotaan.
Indikasi tersebut terlihat juga di Cianjur. Kepadatan penduduk di Kecamatan Cianjur berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan pemanfaatan ruang-ruang kota sebagai tempat interaksi sosial warga. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan lapangan olahraga Prawatasari yang secara alami berkembang menjadi pusat keramaian masyarakat Cianjur di waktu-waktu tertentu.
Demikian dikatakan Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh, saat membuka dan meresmikan Taman Prawatasari, Jiglo, Cianjur, Senin (18/1). Acara itu turut dihadiri unsur Muspida, para kepala dinas instansi (OPD) dan para tamu undangan lainnya.
Dikatakan Bupati, beragam aktifitas sosial dan ekonomi bercampur tidak teratur yang berdampak terhadap ketidaknyamanan pengguna, mengabaikan kondisi infrastruktur yang ada serta dimensi ekologis lingkungan, dan yang lebih luas akan mempengaruhi kenyamanan pengguna fasilitas kota yang lainnya.
Dalam upaya mewujudkan ruang terbuka kota yang nyaman, lanjut Bupati, saatnya perlu dilakukan penataan kawasan lapangan olahraga Prawatasari menjadi ruang terbuka kota taman Prawatasari.
Menurut bupati, penataan ruang terbuka hijau berfungsi antara lain sebagai areal perlindungan bagi berlangsungnya fungsi ekosistem dan penyangga kehidupan, sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan keindahan lingkungan, sarana rekreasi, serta pengaman lingkungan hidup perkotaan terhadap berbagai macam pencemaran baik darat, perairan maupun udara.
Ruang terbuka hijau taman Prawatasari ini selain berfungsi sebagai fasilitas untuk umum dengan fungsi rekreasi, pendidikan dan olahraga, juga berfungsi sebagai paru-paru kota, melindungi sistem air, pemenuhan kebutuhan visual, menahan perkembangan lahan terbangun/sebagai penyangga, melindungi warga kota dari polusi udara, serta sebagai estetika yaitu pengikat antar elemen gedung dalam kota, pemberi ciri dalam membentuk wajah kota dan unsur dalam penataan arsitektur perkotaan.
Karena itu, bupati berharap, dengan telah tersedianya fasilitas ruang terbuka hijau taman Prawatasari ini, kesadaran masyarakat lebih meningkat dalam menjaga, melestarikan lingkungan dengan mengetahui fungsi ruang terbuka hijau, yaitu untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan dalam kota serta meningkatkatkan kesejahteraan warga kota dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Cianjur, M. Yeyen Rohyanda, mengatakan, proses pembangunan Taman Prawatasari ini dibangun dua tahap.
Tahap pertama, yaitu tahun anggaran 2014 dananya diperoleh dari Bantuan provinsi (Banprov) sebesar R 4 miliar. Tahap kedua, tahun 2015 diperoleh dari DPBD Cianjur sebesar Rp4,8 miliar.
Dana dari kedua tahap itu telah digunakan untuk pembangunan DED, Tribun, kios, gapura atau pintu gerbang, dan pembangunan MCK, pembuatan taman, penyelesaian tribun, kios kuliner jogging track, area parkir, pembatas area, pembangunan tembok penahan taman, dan pembangunan toilet lanjutan, serta penanaman aneka jenis tanaman pelindung, scrab, bonsai, penutup tanah dan tamanan hias.
Kesemua itu antara lain berfungsi sebagai kawasan penyeimbang, ekologis, ekonomis, edukatif, dan berfungsi sebagai estetis. “Selain itu, kami berharap agar Bupati dapat menganggarkan kembali dana untuk penyempurnaan taman tersebut sekitar Rp3 miliar yang diperuntukkan bagi tempat ibadah, arena permainan ketangkasan anak-anak, panggung pertunjukan serta pembangunan kios khusus pengadaan cindra mata,” katanya. (Dam & Dans/Tim mc.Kab.cianjur/Kus)