:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 13 Januari 2016 | 08:34 WIB - Redaktur: Kusnadi - 642
Semarang, InfoPublik – Ide kreatif anak bangsa dalam menciptakan suatu karya yang positif tentunya perlu mendapatkan apresiasi dari semua kalangan. Setelah sukses meningkatkan animo penumpang dari peluncuran revitalisasi jilid I rangkaian Kereta Api Kaligung yang berkonsep “Tidar” pada pertengahan Tahun 2015 lalu, hari ini, Selasa, 12 Januari 2016 PT KAI Daop 4 Semarang kembali berinovasi meluncurkan konsep revitalisasi rangkaian kereta Api Kaligung jilid II dengan tema “Borobudur”.
Dalam sambutannya Executive Vice President PT KAI Daop 4 Semarang, R. Windar Prihadi Adji mengungkapkan, mengawali Tahun 2016 ini pihaknya meluncurkan inovasi dengan merevitalisasi 1 set rangkaian KA Kaligung relasi Semarang Poncol-Weleri-Pekalongan-Pemalang-Tegal PP yang terdiri dari 6 kereta kelas ekonomi (6 K3) kapasitas 636 seat dan 1 kereta makan kelas ekonomi (1 KM3), total perjalanan 4 kali PP (8 perjalanan dalam sehari) mempunyai waktu tempuh 2 jam 15 menit, dengan proses pengerjaan membutuhkan waktu 2 bulan 22 hari.
Pemilihan Tema Borobudur didasari oleh keistimewaan seni keajaiban dunia yang dimiliki Provinsi Jawa Tengah. Adapun yang menjadi daya tarik dari revitalisasi kereta makan jilid II ini, diantaranya :
Pertama, semua interior dihiasi oleh kayu jati dan batu, dimana kayu jatinya dilapisi resin anti api dan air.
Kedua, penggunaan bahan limbah seperti bantalan rel bekas dari kayu yang menjadi semangat dari pihak PT KAI untuk selalu berupaya menjadi jasa penyelenggara jasa transportasi yang ramah lingkungan. Dimana bantalan kayu bekas tersebut diromak untuk dijadikan kursi, tempat duduk, dan lantai yang ditempatkan pada gerbong kereta makan.
Ketiga, filosofi dari tiap desain interior yang melibatkan beberapa pengrajin dari Jawa Tengah tersebut, seperti : Lantai digambarkan dari kekuatan pondasi berikat dihiasi dengan mozaik yang diartikan 4 segmen arah mata angin dan 8 arah waktu mengadopsi kontur Candi Borobudur yang mempunyai arti cahaya sebagai penerang kehidupan.
Batu Candi mempunyai arti perjalanan seorang manusia untuk menjadi pemimpin yang disayangi rakyat. Ukiran pada Gebyok mengadopsi pada keindahan seni ukir pada Candi Borobudur. Lampu Stupa ibarat kepala yang berisikan pemikiran brilian. Ukiran bertautan penghias atap menggambarkan persaudaraan yang melekat.
Keempat, guna lebih memanjakan layanan kepada para penumpang, pada gerbong kereta KA Kaligung ini juga dilengkapi dengan fasilitas TV selain AC dan stop kontak listrik yang sudah ada.
Layanan TV pada kereta kelasekonomi merupakan layanan yang pertama pada kereta kelas ekonomi di Indonesia, karena selama ini, layanan TV tersebut hanya terdapat pada kereta kelas Eksekutif saja. Selain layanan TV, pada gerbong kereta makan juga disiapkan ruangan mushola khusus bagi para penumpang yang ingin menjalankan ibadah sholat.
“Harapan kami dengan diluncurkannya kereta revitalisasi KA Kaligung Jilid II ini, lebih memanjakan serta meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang dari sisi pelayanan, sehingga dapat lebih menarik animo masyarakat untuk menggunakan jasa layanan KA Kaligung. Tercatat okupansi pengguna KA Kaligung pada Tahun 2015 berjumlah 1.052.835 penumpang, naik 16% dari Tahun 2014 dari jumlah 905.892 penumpang,” ujar Windar.(Media Center Jateng/Kus)