:
Oleh MC Kota Bandung, Rabu, 6 Januari 2016 | 18:37 WIB - Redaktur: Tobari - 575
Bandung, InfoPublik - Walikota Bandung Ridwan Kamil melantik Direktur PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bandung Rio Zakaria untuk periode 2016-2020, menggantikan Mimin Mintarsih. Acara pelantikan dilaksanakan di Audiotorium Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana No 2, Rabu (6/1).
Turut hadir juga Wakil Walikota Bandung Oded M Danial serta jajaran pejabat SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Walikota Ridwan Kamil menyampaikan kepada direktur yang baru agar bisa menjalankan perusahaannya sesuai aturan, dengan memegang komitmen penuh dan tanggung jawab. Menurutnya, dengan begitu roda kepemimpinan akan berjalan dengan lancar.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar memaksimalkan program kredit melati sebagai cara inovasi untuk menanggulangi kemiskinan Kota Bandung. Ia berujar bahwa banyak warganya yang masih terjerat rentenir dengan bunga bisa mencapai 15-20% per bulan.
Maka dari itu untuk saat ini ia mengintruksikan PD BPR untuk melawan rentenir dengan berfokus pada usaha mikro kredit. Ia menyatakan sampai Desember 2015 kredit sudah diberikan kepada 1.200 kelompok dan 1.000 per orangan. “Total kredit mendekati Rp17 milliar. Jadi rata-rata perorang itu dikasih kredit Rp 2-3 juta,”ujarnya
Dirinya juga menambahkan untuk kredit melati ada biaya administratif sebesar 6-8% per tahun dan sudah mencapai 7.000 penerima kredit.
Walikota mengatakan jika kondisi BPR baru pertama kalinya bisa membukukan profit Rp2 milliar dengan sebelumnya hanya menerima Rp900 juta. Ia juga meminta kepada direksi PD BPR agar bekerja keras untuk bisa mencapai 100.000 penerimaan kredit sehingga bisa menjadi wirausahawan baru.
“Saya kasih target 3 tahun per besar sistemnya untuk mencapat 100.000 target wirausaha,”ungkapnya
Sementara itu, menurut Direktur Utama PD BPR Acep Heri Suhana, dari 7.000 penerima kredit melati itu kebanyakan dari pedagang seperti penjual gorengan, bubur, mie ayam dan industri rumahan. “Mereka menggunakan kredit melati maksimal yang sudah terbiasa itu Rp 1 juta,” katanya.
Acep juga menerangkan, bahwa sudah ada yang kredit sampai Rp30 juta yang dilakukan oleh para pengusaha konveksi. Mereka meminjam dengan menggunakan jaminan seperti mobil dan rumah.
Ia pun menuturkan para peminjam kredit banyak yang usahanya maju, itu terlihat dari kemampuan membayarnya semakin meningkat.
“Yang sudah dikasih pinjam usahanya maju. Itu terlihat dari jumlah peminjam sekarang meningkat dari yang biasanya Rp1 juta. Kemampuan membayar juga meningkat melunasi sebelum waktunya,”katanya. (mc bandung/toeb)