:
Oleh MC Gereja Protestan Maluku, Senin, 18 Januari 2016 | 10:08 WIB - Redaktur: Tobari - 2K
Ambon, InfoPublik – Lembaga Pembinaan Jemaat Gereja Protestan Maluku (LPJ-GPM) bergumul dalam karya-karyanya selama 35 tahun, sejak 5 Januari 1981 hingga kini 5 Januari 2016, dan telah berkarya sepanjang sejarah bergeraja di Gereja Protestan Maluku (GPM).
Melihat kembali sejarah singkat Lembaga Pembinaan Jemaat GPM, lembaga ini dibentuk oleh BPH Sinode pada 5 Januari 1981. LPJ pertama kali dipimpin oleh Pdt.F.C.Lewier,.M.Th., demikian Media Center Gereja Protestan Maluku (GPM) Ambon melaporkan, Rabu (6/1).
Dalam pergumulan panjang pembinaan maka LPJ GPM telah dipimpin oleh 7 orang yakni F.C.Lewier,.M.Th, D.I Isak,.S.Th, S.J.Mailoa,.M.Th, W.D.Davidz,.M.Th, A. Rumthe,.S.Th, D.Manuputty Aipassa,.S.IP, dan Dr.M.M.Hendriks Ririmase.
Pembinaan Umat Gereja awalnya di kelola oleh satu lembaga yang dibentuk di STT GPM, namun karena beban tugas pengajar juga banyak maka tidak ditangani secara maksimal, sementara ini adalah kebutuhan GPM.
Dengan tuntutan tugas yang banyak dari para dosen teologi, pekerjaan tidak dapat dibuat secara maksimal, maka disepepakatilah atau dibentuk satu lembaga pembinaan, yakni LPJ GPM, supaya dapat ditangani secara maksimal untuk mengantur, mengelola pembinaan pada wilayah GPM.
LPJ merupakan lembaga pembinaan yang terpusat di Sinode GPM dia tidak seperti lembaga departemen yang ada turunannya (Klasis dan Jemaat). Kini memang ada wacana bahwa LPJ akan diperlakukan demikian, tetapi agak sulit karena LPJ bertanggung jawat terhadap teologi dan ajaran GPM.
Maka melalui kalender bacaan tahunan yang dapat memandu seluruh pemberitaan dan pembinaan di GPM, sekaligus sebagai salah satu cara untuk menolong antisipasi materi LPJ yang terlambat dari pusat LPJ GPM dam menerapkan mekanisme sentralisasi visi dan desentraliasi prakarsa.
Tema-tema pembinaan dirumuskan berdasarkan tema tahunan (Sub Tema Persidangan Gerejawi) ke dalam enam tema besar sesuai tahun Gerejawi kemudian dari enam tema bulanan itu dirumuskan tema-tema mingguan.
Dari rumusan tema bulanan dan mingguan tersebut, maka dicarilah naskah bacaan minguan dan hari-hari besar gerejawi lainnya. Berdasarkan pembacaan mingguan maka diperhatikanlah untuk kelompok sasaran wadah organisasi yang berada pada jemaat-jemaat.
Materi-materi pertama kali dimulai dengan khotbah, bina unit, santapan harian keluarga, yang masih berupa lembaran panjang seperti diktat pada masa dahulu.
LPJ GPM memiliki empat ruling yakni Litbang Bin, Pembinaan Warga Gereja, Pembinaan Pelayan Khusus dan Aparatur Gereja, Ekonomi. Setelah itu mengalami perubahan lagi dan kemudian berkembang menjadi Liturgi, Pastoral dan ekonominya di lepas di berikan kepada Finek.
Tahun 2005 warga Gereja Profesi masuk, setelah pembentukan balitbang maka peran Litbang Bin diserahkan kepada Balitbang GPM. Sebelum ada LPJ, dapat diketahui bahwa pada setiap jemaat dan klasis mengatur dirinya sendiri, LPJ merupakan Ide Gereja Protestan Maluku yang awalnya dimainkan oleh STT GPM.
LPJ GPM telah merambah dalam pergumulan yang panjang menyusuri wilayah pelayanan GPM di Maluku dan Maluku Utara, dengan setiap karyanya yang merupakan karya bersama para pendeta di jemaat, dan klasis.
Hingga sekarang 5 Januari 2016 LPJ GPM ada pada usia yang ke-35, LPJ bersyukur dalam ibadah syukur yang berlangsung pada 6 Januari 2016.
Perayaan 35 Lembaga Pembinaan Jemaat bersyukur dengan seluruh pelanggan setia materi sekaligus mengadakan dialog dan sharing untuk mendapatkan masukan dari pelanggan demi mengembangkan kualitas dan kuantitas produk-produk materi LPJ GPM. (mc GPM Ambon/toeb)