:
Oleh MC Kota Singkawang, Sabtu, 2 Januari 2016 | 09:32 WIB - Redaktur: Tobari - 535
Singkawang, InfoPublik - Pro dan kontra merupakan hal wajar dan itu bisa terjadi di setiap kebijakan atau pembangunan yang dilakukan pemerintah. Hal tersebut diakui Walikota Singkawang Awang Ishak, saat peresmian Jembatan Agen baru, Kamis (31/12).
"Banyak yang mengkritik termasuk di facebook, bahkan Pemkot diminta mengembalikan uang yang digunakan membangun jembatan agen," kata Awang Ishak, saat menyampaikan sambutan sebelum memotong tebu dan menandatangani prasasti bersama Ketua DPRD Kota Singkawang Sujianto saat peresmian jembatan agen baru.
Menurutnya, setiap kebijakan, pro dan kontra adalah hal wajar. "Seperti saat terpilih menjadi Walikota, bukan seratus persen warga Singkawang memilih saya. Jadi ketika sudah menjadi Walikota, dalam setiap kebijakan pasti ada yang mendukung dan mengkritik," katanya.
Namun yang perlu dipahami, kata Awang, jembatan Agen baru ini akan sangat berguna bagi Singkawang, terutama di tahun-tahun mendatang. Di tengah meningkatnya jumlah penduduk yang berdampak tingginya pemilik kendaraan bermotor. Termasuk peresmian Bundaran Alam Indah (AI) di kawasan 1001.
Terlebih, kawasan Jembatan Agen akan menjadi sentra ekonomi masyarakat, yakni sudah adanya Pujasera, serta tempat-tempat yang disiapkan pemerintah dalam rangka mendukung sektor wisata dan perekonomian warga Singkawang.
"Ini akan ada kawasan pujasera, termasuk mengubah Gedung Pancasila untuk menjadi pasar produk UKM yang juga mendapatkan kritikan. Kemudian rencana pembangunan Pasar Dorong, serta sarana-sarana lain yang bisa digunakan masyarakat," katanya.
Kemudian menyulap jembatan agen lama untuk dijadikan berdirinya tempat usaha, seperti warung kopi, yang dalam perjalanannya nanti bisa dikelola Dharma Wanita Singkawang atau lainnya. Hal ini juga untuk mendukung tujuan tersebut.
"Sekarang ini jembatan sudah ada, tapi lingkungan (kawasan) pendukungnya belum," katanya.
Sebelum peresmian jembatan agen baru. Awang juga meresmikan Masjid Raya Singkawang. Dalam kesempatan tersebut, Awang memberikan nama masjid yang dibangun 1880 tersebut Masjid Raya Nurul Iman.
"Saya memberi nama masjid ini, Masjid Raya Nurul Iman. Saya mohon (pemberian nama) tidak diperdebatkan lagi. Karena Singkawang, Nurul Islam sudah ada yakni nama Masjid Agung. Sehingga (Rukun) Islamnya untuk Masjid Raya, Imannya. Jadi Islam dan Iman telah ada di Singkawang," katanya.
Dalam peresmian Masjid Raya Nurul Iman yang dilaksanakan setelah Salat Subuh berjamaah. Awang akan berupaya menyelesaikan pembangunan Menara ataupun renovasi-renovasi yang perlu dilakukan.
"Kita berharap dukungan semua pihak untuk menyelesaikan menara. Nanti dari Pemkot akan mencarikan donatur, ataupun lewat CSR perusahan, badan usaha, atau lainnya untuk menyelesaikan pembangunan menara," katanya.
Peresmian Masjid Raya Nurul Iman, jembatan agen baru, Bundaran Alam Indah (AI). Hal tersebut merupakan beberapa agenda Walikota Singkawang, Awang Ishak di hari terakhir di tahun 2015.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Singkawang Hening Widililaningsih, Kamis (31/12), menyebutkan kegiatan Walikota diawali dengan peresmian Masjid Raya Singkawang, kemudian dilanjutkan dengan peresmian Jembatan Agen baru.
Peresmian Jembatan Agen Baru, dilaksanakan dengan memotong tebu dari dua arah oleh Walikota Singkawang (Jalan Merdeka), dan arah lainnya (Jalan Bambang Ismoyo) oleh Ketua DPRD Kota Singkawang, Sujianto.
Setelah memotong tebu dan menandatangani prasasti, dilaksanakan ramah tamah yang dilakukan di jembatan. Kemudian Walikota Singkawang meresmikan bundaran di 1001. (eddy/toeb)