- Oleh MC KOTA DUMAI
- Senin, 23 Desember 2024 | 07:12 WIB
: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyambut kedatangan peserta program Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang atau The 48th The Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) melalui Kapal Pesiar Jepang Nippon Maru di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara./Foto Istimewa/Humas Kemenpora
Oleh Wandi, Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 452
Jakarta, InfoPublik - Setelah absen selama tujuh tahun, program The Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) kembali digelar dan tiba di Indonesia pada Kamis (21/11/2024). Kapal Nippon Maru, yang membawa peserta program ke-48 ini, bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, disambut langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).
Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya, menyampaikan bahwa program ini telah menjadi wadah penting untuk memperluas wawasan pemuda dan memperkuat kolaborasi internasional.
“Program ini berjalan untuk yang ke-48 kalinya sejak 1974. Kita harap 15 peserta Indonesia dari masing-masing provinsi mampu memperluas perspektif mereka tentang dunia, serta memperkuat semangat kerja sama untuk kolaborasi internasional,” ujar Esa dalam siaran persnya, Jumat (22/11/2024).
Sebagai bagian dari program, seluruh peserta SSEAYP akan mengikuti berbagai kegiatan di Jakarta, termasuk tinggal bersama keluarga lokal melalui program homestay selama dua hari. Esa menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mempromosikan budaya Indonesia sekaligus mempererat hubungan antarbangsa.
“Nanti ada courtesy call di Kantor Kemenpora, malamnya acara bersama pejabat Jakarta. Besoknya mereka akan mengunjungi beberapa tempat menarik seperti Bank Indonesia, ASEAN Sekretariat, dan Traveloka. Selama homestay, mereka akan berbagi budaya, keseharian, dan tradisi,” jelasnya.
Program homestay ini menjadi momen penting untuk mempromosikan pariwisata Indonesia kepada peserta asing dan mendorong mereka untuk kembali mengunjungi Indonesia di masa mendatang.
Perwakilan dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua Barat, serta seorang National Leader. Mereka berusia 16 hingga 30 tahun dan dipilih berdasarkan potensi serta kontribusi mereka dalam komunitas masing-masing.
“Program ini juga bagian dari diplomasi Indonesia untuk memperkuat hubungan baik dengan Jepang, negara-negara ASEAN, serta Timor Leste. Peserta kami memahami kondisi daerah mereka dan akan belajar tentang budaya serta geopolitik negara lain. Ini investasi untuk masa depan bangsa,” tambah Esa.
Administrator Program SSEAYP, Fujimori Shunsuke, turut menyampaikan kebanggaannya atas keberlanjutan program ini setelah pandemi Covid-19.
“Sejak pelaksanaan pertama pada 1974, SSEAYP telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kepemimpinan pemuda ASEAN dan Jepang. Tahun ini adalah kali pertama Nippon Maru kembali berlayar setelah tujuh tahun,” ungkap Fujimori.
Program SSEAYP ke-48, yang berlangsung sejak 4 November hingga 11 Desember 2024, membawa 11 delegasi negara ASEAN dan Jepang untuk membahas berbagai isu strategis. Selama 38 hari pelayaran, mereka mengunjungi tiga negara: Vietnam, Indonesia, dan Jepang.
Topik yang diangkat mencakup Soft Power dan Diplomasi Pemuda ke Pemuda, Pertumbuhan Ekonomi dan Masyarakat Berkelanjutan, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Global, Pengurangan dan Pemulihan Risiko Bencana, Kesehatan dan Kesejahteraan, serta Masyarakat Digital.
Dengan kombinasi diskusi, kunjungan lapangan, dan pengalaman budaya, SSEAYP diharapkan dapat mencetak pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan global.
Esa Sukmawijaya menekankan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan. Menurutnya, pengalaman SSEAYP tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga membangun fondasi untuk kolaborasi lintas negara.
“Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Mereka adalah duta Indonesia yang akan mempromosikan budaya, memahami geopolitik, dan membawa perubahan nyata di komunitas mereka,” pungkasnya.
SSEAYP 2024 bukan hanya perjalanan di atas kapal, tetapi sebuah misi besar untuk mempererat persahabatan, memperluas wawasan, dan menciptakan solusi untuk tantangan dunia.