Religion Festival 2024: Promosi Keberagaman Agama dan Hari Santri 2024

: Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag), Sunanto, menyatakan bahwa Religion Festival bukan hanya untuk mempromosikan Hari Santri, tetapi juga untuk menampilkan pencapaian Kemenag dalam mengelola keragaman agama di Indonesia./Foto Wandi/InfoPublik


Oleh Wandi, Senin, 7 Oktober 2024 | 21:24 WIB - Redaktur: Untung S - 471


Jakarta, InfoPublik – Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag), Sunanto, menyatakan bahwa Religion Festival bukan hanya bertujuan mempromosikan Hari Santri, tetapi juga untuk menampilkan pencapaian Kemenag dalam mengelola keragaman agama di Indonesia.

"Religion Festival ini adalah wujud perjalanan Kemenag dalam mendukung harmoni keagamaan di Indonesia. Kemenag mengurus seluruh umat beragama, tidak hanya berkaitan dengan haji, tetapi juga berbagai program prioritas lainnya," jelas Sunanto pada acara launching tema, logo, dan lagu peringatan Hari Santri 2024, Senin (7/10/2024).

Acara ini diharapkan menjadi simbol peran Kemenag dalam mengelola keragaman dan memperkuat solidaritas antarumat beragama. Tokoh-tokoh penting Kemenag, seperti Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Abu Rokhmad dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Prof. Ahmad Zainul Hamdi, turut hadir dalam kegiatan ini.

Prof. Ahmad Zainul Hamdi, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Religion Festival, menegaskan bahwa acara ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan keragaman agama dan budaya di Indonesia. "Religion Festival bertujuan untuk merayakan keberagaman dan menampilkan bagaimana Kemenag terus bekerja untuk menjaga toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk," ungkapnya.

Festival ini akan dikemas dengan pendekatan modern dan populer, agar lebih dekat dengan masyarakat. "Kami ingin memperkenalkan capaian Kemenag melalui cara yang fun, sehingga masyarakat bisa lebih memahami pentingnya peran Kemenag dalam mengelola kehidupan beragama," tambah Hamdi.

Selain menyoroti peringatan Hari Santri, Religion Festival juga diharapkan menjadi ajang untuk mendiskusikan isu-isu krusial dalam konteks keberagaman dan kehidupan beragama di Indonesia.

Faster, Better, Stronger

Menurut Ahmad Inung, ada tiga kata kunci yang diangkat dalam Religion Festival untuk menunjukkan perkembangan Kemenag: Faster, Better, dan Stronger. Ketiganya mencerminkan capaian kinerja untuk tujuh program prioritas Kemenag dan beberapa program lainnya.

Faster menunjukkan keberhasilan reformasi digital, di mana hampir seluruh layanan Kemenag telah terdigitalisasi dan tersedia secara online, yang mempercepat proses layanan. "Pusat dari reformasi digital ini adalah Pusaka Superapps, di mana seluruh layanan Kemenag dapat diakses melalui aplikasi ini," ungkap Ahmad Inung.

Aplikasi Pusaka Superapps, yang diluncurkan pada 25 November 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, dikembangkan untuk mengintegrasikan seluruh sistem informasi dan layanan di Kementerian Agama, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan dengan mudah melalui satu aplikasi.

Kata kunci kedua, Better, berkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan. Saat ini, banyak lembaga pendidikan yang dikelola Kemenag telah masuk dalam kategori unggulan. Salah satunya adalah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC), yang merupakan SLTA terbaik di Indonesia. "MAN IC kini menjadi tujuan utama lulusan SLTP," jelas Inung.

Kemenag juga mengembangkan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), yang bertujuan menjadikan kampus tersebut bagian dari diplomasi internasional mengenai Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin.

Selain itu, Kemenag juga telah meluncurkan Cyber Islamic University (CIU), yang tidak hanya melayani mahasiswa di wilayah 3T (Terpencil, Terdepan, dan Tertinggal), tetapi juga warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.

Kata kunci ketiga, Stronger, menggambarkan bagaimana Kemenag kini semakin kuat secara kelembagaan. "Dulu, Kantor Urusan Agama (KUA) sering dianggap remeh. Namun, setelah direvitalisasi, KUA kini menjadi lebih modern dan favorit generasi muda, terutama Gen Z, untuk menikah di KUA," ujar Inung.

Religion Festival merupakan ajang penting bagi Kementerian Agama untuk mempromosikan pencapaiannya dalam mengelola keberagaman agama di Indonesia. Dengan pendekatan digitalisasi, program pendidikan unggulan, dan inovasi dalam layanan, Kemenag semakin menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan toleransi beragama dan memperkuat solidaritas antarumat beragama di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB AGAM
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 09:03 WIB
Sinergi Baznas dan UPZ: Tingkatkan Efisiensi Pengelolaan ZIS di Agam
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 22:28 WIB
PPM UIN Jakarta Tebarkan Dakwah Inklusif di Hongkong dan Guangzhou Cina
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 16:38 WIB
Umat Katolik Maluku Utara Sambut Natal dengan Aksi Sosial dan Ibadah