LEMIGAS: Uji Profisiensi untuk Jaga Mutu Laboratorium Migas

: Ilustrasi laboratorium divisi gas di kantor LEMIGAS. Foto: lemigas.esdm.go.id


Oleh Eko Budiono, Senin, 1 April 2024 | 13:22 WIB - Redaktur: Untung S - 123


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) memastikan laboratorium uji di bidang migas selalu mengikuti perkembangan teknologi dan menghasilkan data yang akurat.

Salah satu langkahnya adalah dengan menggelar Uji Profisiensi (UP) Laboratorium.

Seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Senin (1/4/2024), Kepala LEMIGAS Mustafid Gunawan mengatakan, pihaknya sebagai penyelenggara UP terakreditasi (nomor akreditasi PUP-006-IDN) menyelenggarakan Program UP Laboratorium BBM, BBN, Crude Oil, Pelumas, Gas Bumi, Air Formasi, dan Kalibrasi setiap tahunnya.

"Tujuan UP adalah untuk membantu laboratorium uji dan kalibrasi memenuhi persyaratan jaminan mutu (ISO 17025:2017) dan memastikan hasil uji/kalibrasi yang akurat," kata Mustafid di kantor LEMIGAS, Jakarta (28/3/2024).

Pendaftaran UP LEMIGAS 2024 telah dibuka sejak 1 Maret dan ditutup pada 31 Maret 2024. Program ini menargetkan laboratorium uji dan kalibrasi di bidang migas untuk meningkatkan keabsahan hasil sesuai ISO 17025:2017.

Komoditas yang diuji dalam UP 2024 meliputi:

o Bahan bakar minyak (bensin dan solar)

o Crude oil

o Pelumas (minyak lumas otomotif, industri, dan gemuk lumas industri)

o Gas bumi (komposisi gas bumi dan sifat fisika gas bumi)

o Kalibrasi termometer digital

Sebagai tambahan, UP 2024 juga menyertakan komoditas baru:

o Bahan Bakar Nabati (Biodiesel atau B100)

o Air formasi

Mustafid menuturkan, bahwa Program UP LEMIGAS terus menambah komoditas uji profisiensi untuk menjaga kinerja laboratorium pengujian dan kalibrasi, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat akan keakuratan hasil laboratorium. Perbedaan metode uji, peralatan laboratorium, dan kompetensi personil di laboratorium uji migas di Indonesia menjadi faktor yang menentukan keakuratan hasil.

"Program UP sendiri melewati beberapa tahapan, yaitu pendaftaran, uji homogenitas dan stabilitas, distribusi sampel, proses pengujian/kalibrasi, pengolahan data, evaluasi data, dan temu karya. UP menjadi media untuk membandingkan kinerja antar laboratorium dan memungkinkan mereka melakukan evaluasi kinerja," pungkas Mustafid.