Imunisasi Rutin: Perlindungan Optimal untuk Kesehatan Anak Indonesia

: Seorang anak mendapatkan imunisasi/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Kamis, 1 Agustus 2024 | 06:02 WIB - Redaktur: Untung S - 313


Jakarta, InfoPublik – Komite Imunisasi Nasional Prof. Dr. dr. Soedjatmiko mengatakan imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang penting untuk melindungi anak-anak Indonesia dari berbagai infeksi berbahaya.

Ia menyebutkan bahwa anak-anak Indonesia berisiko terkena berbagai macam infeksi, seperti Tuberkulosis yang bisa menyerang paru-paru, otak, dan organ lainnya. “Infeksi ini bisa dicegah dengan imunisasi BCG pada saat baru lahir atau pada minggu-minggu pertama,” jelas Prof. Soedjatmiko dalam talkshow yang disiarkan di YouTube Kemenkes pada Rabu (31/7/2024).

Pentingnya Vaksin Polio dan Imunisasi DPT

Prof. Soedjatmiko melanjutkan, “Vaksin polio sangat penting untuk mencegah kelumpuhan pada anak yang bisa menyebabkan cacat kaki yang mengecil sebelah. Vaksin polio diberikan pada kunjungan pertama, kemudian pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan.”

Selain itu, penyakit Difteri pernah merebak di Indonesia pada 2015-2017 dengan angka kematian yang cukup tinggi, sekitar 800 hingga 1000 orang meninggal karena sumbatan jalan napas dan kerusakan otot jantung. “Imunisasi DPT atau Pentavalen diberikan pada bayi usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan, serta dilanjutkan lagi saat kelas 1, kelas 2, dan kelas 5 sekolah dasar,” katanya.

Ancaman Campak, Rubella, dan Kanker Leher Rahim

Campak dan Rubella juga menjadi perhatian penting. “Penyakit campak bisa menyerang paru-paru anak dan menyebabkan kematian, radang paru, serta otak. Sedangkan rubella, meskipun tidak terlalu berbahaya pada anak, bisa menyebabkan cacat jantung, otak, dan mata pada janin jika tertular kepada ibu hamil,” tambah Prof. Soedjatmiko.

Untuk anak kelas 5 dan 6 sekolah dasar, penyakit kanker leher rahim dapat dicegah dengan vaksin HPV. “Semua jenis vaksin ini disediakan gratis oleh pemerintah,” ujarnya.

Pentingnya Cakupan Vaksin yang Luas

Meski begitu, ada beberapa penyakit lain yang vaksinnya belum tersedia secara luas di Indonesia, seperti demam berdarah dan tifus. “Negara-negara maju memiliki cakupan imunisasi yang mencapai sekitar 90 persen, membuktikan bahwa imunisasi aman dan bermanfaat,” tegas Prof. Soedjatmiko.

Ia menekankan bahwa pemerintah telah menyediakan vaksin untuk melindungi kesehatan anak-anak, dan masyarakat harus memanfaatkannya sebaik mungkin. “Terbukti bahwa memang imunisasi aman dan bermanfaat. Sehingga pemerintah yang menyediakan, masyarakatnya sudah berbondong-bondong sehingga cakupan di negara maju mencapai sekitar 90 persen,” tutup Prof. Soedjatmiko.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 22 November 2024 | 09:48 WIB
Kemenkes Minta Perkuat Pengawasan pada Distribusi Antibiotik
  • Oleh Putri
  • Kamis, 21 November 2024 | 15:39 WIB
Pemerintah Fokus Percepat Penanganan Dampak Erupsi Gunung Lewotobi