Negara ASEAN dan Asia Pasifik Siapkan Penerapan Panduan Etika AI

: Wamenkominfo Nezar Patria bersama delegasi dan ASEAn dan Asia Pasifik melakukan Pembahasan RAM Etika AI di SLovenia (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 7 Februari 2024 | 13:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 223


Jakarta, InfoPublik – Kesiapan penerapan Panduan Etika Artificial Intelligence (AI) menjadi pembahasan negara-negara anggota ASEAN dan Asia Pasifik dalam Forum Global UNESCO tentang Etika AI di Slovenia.

“Negara anggota kawasan ASEAN dan Asia Pasifik saling bertukar pikiran dan pengalaman mengenai implementasi ekosistem AI di negara masing-masing. Kami membicarakan tentang kesiapan untuk menerapkan Panduan Etika AI,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Lunch Meeting bersama delegasi kawasan ASEAN dan Asia Pasifik di Brdo Congress Centre, Slovenia, pada Selasa (6/2/2024). 

Menurut Wamen Nezar, Pemerintah Republik Indonesia siap menjadi pelaksana dialog interaktif antarnegara ASEAN dan ASIA Pasifik terkait percepatan pelaksanaan Readiness Assessment Methodology (RAM) tentang Panduan Etika AI.

Pembahasan RAM Etika AI lingkup ASEAN dan Asia Pasifik rencananya juga akan digelar pada tahun ini.

“Sejumlah negara di ASEAN belum ada lagi yang melaksanakan ataupun siap untuk RAM, tapi beberapa negara juga menunjukkan kemauan dan keinginannya sebagai pelaksana. Jadi kita nanti bersama negara-negara lain di ASEAN akan coba untuk mempercepat proses RAM ini,” tuturnya. 

Wamenkominfo menyatakan, Pemerintah Republik Indonesia menyikapi perkembangan AI dengan responsif sehingga ikut mengambil bagian penting dalam percepatan RAM Etika AI. 

Oleh karena itu, lanjutnya, harus ada kolaborasi yang kuat dari semua negara ASEAn dan Asia Pasifik bagaimana cara memandang, memanfaatkan dan melakukan kolaborasi untuk AI tersebut.

“Termasuk juga meningkatkan kapasitas SDM di masing-masing negara mengenai perkembangan mutakhir tata kelola AI,” imbuh dia.

Lebih lanjut Wamen Nezar mengatakan, partisipasi aktif semua pihak diperlukan dalam merumuskan pengaturan tentang AI. Menurutnya, teknologi AI akan menentukan masa depan wajah dunia yang lebih inklusif. 

“Sehingga tidak ada negara yang terlalu dominan ataupun terlalu kuat untuk mengatur negara lain dalam perkembangan AI. Karena teknologi AI akan berdampak kepada semua umat manusia di muka bumi, karenanya perlu kesamaan pandangan dan prinsip no one left behind harus terus diterapkan,” kata Nezar Patria menandaskan..

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 20:54 WIB
Indonesia Berpotensi Jadi Negara Pengembang AI Global
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 20:52 WIB
Wamenkominfo Dorong Pemanfaatan Teknologi AI untuk Kemajuan Bangsa
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 20:44 WIB
Persiapan Infrastruktur World Water Forum ke-10 Capai 60 Persen