Begini Upaya Indonesia Mengikis Kesenjangan Digital Global

: Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence di Slovenia (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 6 Februari 2024 | 17:16 WIB - Redaktur: Untung S - 198


Jakarta, InfoPublik - Untuk mengikis kesenjangan digital (kesenjangan digital), Pemerintah Republik Indonesia mendorong pendekatan inklusif dalam tata kelola pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang bisa diakui secara global.

“Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,” tutur Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, pada Senin (5/2/2024).

Menurut Wamen Nezar hampir semua negara dalam pertemuan yang digelar UNESCO ini mendukung esensi panduan penggunaan atau tata lelola AI.

Misalnya pada salah satu bagian penting dari panduan etis yang mengatur agar AI dapat diadopsi semua kalangan sehingga muncul komitmen bersama untuk mengikis kesenjangan digital.

“Saya kira semua berkomitmen menghilangkan yang namanya digital devide sehingga tidak ada yang tertinggal, no one left behind,” kata dia.

Wamenkominfo menjelaska,  Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi digital, khususnya teknologi AI di kawasan ASEAN.

Keberadaan ASEAN dinilai dapat memperkuat komunikasi dan pertukaran wawasan antaranggota termasuk dalam implementasi pemanfaatan AI. 

“Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Wamen Nezar mengatakan, salah satu hasil dari diskusi intensif tentang AI di kawasan ASEAN berupa pengesahan Panduan ASEAN tentang Tata Kelola dan Etika AI.

Panduan itu disepakati dalam Pertemuan Menteri Digital ASEAN di 31 Januari hingga 2 Februari 2024 lalu. 

“Panduan ASEAN tentang Tata Kelola dan Etika AI itu sendiri menyoroti beberapa prinsip utama seperti transparansi, keadilan, keamanan, keandalan, kemanusiaan, perlindungan data, akuntabilitas, dan integritas yang sejalan dengan komitmen Indonesia, mendorong inklusivitas, dan menutup kesenjangan digital,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dan Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Media Massa Widodo Muktiyo.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 20:54 WIB
Indonesia Berpotensi Jadi Negara Pengembang AI Global
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 20:52 WIB
Wamenkominfo Dorong Pemanfaatan Teknologi AI untuk Kemajuan Bangsa
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 15:18 WIB
Perempuan Didorong Tingkatkan Pemanfaatan Teknologi AI
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 09:59 WIB
Bakamla RI Persiapkan ASEAN Coast Guard Forum 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 12:16 WIB
Dihadiri Enam Negara ASEAN, Bakamla RI Gelar TEGM AFC 2024
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 09:59 WIB
ASEAN Bertekad Wujudkan Pusat Industri Hilirisasi