:
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 26 Juni 2023 | 17:40 WIB - Redaktur: Untung S - 193
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat penggundulan hutan (deforestasi) netto di Indonesia pada periode 2021-2022 sebanyak 104 ribu hektare (ha), turun 8,4 persen dibandingkan hasil pemantauan pada 2020-2021 sebanyak 113,5 ribu ha.
"Hal itu menunjukan bahwa berbagai upaya yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhir-akhir ini menunjukkan hasil yang signifikan," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Plt Dirjen PKTL) KLHK, Ruandha A. Sugardiman, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (26/6/2023).
Dirjen Ruandha mengatakan, jika dilihat tren deforestasi berdasarkan data sebelumnya, maka tahun ini penurunan luas hutan Indonesia relatif rendah dan cenderung stabil.
Kondisi penutupan lahan dan hutan Indonesia sendiri dinilai bersifat dinamis, seiring dengan kebutuhan lahan untuk pembangunan dan kegiatan lainnya, misalnya konversi hutan untuk pembangunan sektor nonkehutanan, perambahan dan kebakaran hutan, maupun kegiatan rehabilitasi hutan.
"Untuk mengetahui keberadaan dan luas tutupan lahan baik berhutan maupun tidak berhutan, kami melakukan pemantauan hutan dan deforestasi setiap tahun," jelas Ruandha.
Menurut Dirjen Ruandha, pemantauan hutan dan deforestasi oleh KLHK dilakukan pada 187 juta ha daratan seluruh Indonesia, baik di dalam kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan dan berdasarkan pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dalam program Kebijakan Satu Peta (KSP).
Pemantauan itu dilakukan menggunakan data utama citra satelit landsat yang disediakan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR-PA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan diidentifikasi secara visual oleh tenaga teknis penafsir KLHK yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Hasil pemantauan hutan Indonesia 2022 menunjukkan bahwa luas lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 96 juta ha atau 51,2 persen dari total daratan, dimana 92 persen dari total luas berhutan atau 88,3 juta ha berada di dalam kawasan hutan,” tutur Plt Dirjen PKTL KLHK.
Sementara itu, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL, Belinda A. Margono, menambahkan, angka deforestasi Indonesia periode 2021-2022 berasal dari angka deforestasi bruto sebesar 119,4 ribu ha dikurangi reforestasi sebesar 15,4 ribu ha.
“Luas deforestasi bruto periode 2021-2022 tertinggi terjadi di kelas hutan sekunder, yaitu 106,4 ribu ha (89,1 persen), di mana 70,9 persen atau 75,4 ribu ha berada di dalam kawasan hutan dan sisanya seluas 31,0 ribu ha atau 29,1 persen berada di luar kawasan hutan,” pungkas Dirjen Ruandha.
Pemantauan hutan dan deforestasi Indonesia dapat dilihat dan diunduh di website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan http://sigap.menlhk.go.id dan https://nfms.menlhk.go.id/.
Foto: Biro Humas KLHK