:
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 28 Maret 2023 | 22:50 WIB - Redaktur: Untung S - 321
Jakarta, InfoPublik – Berbagai aksi iklim yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), seperti pembangunan Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) Rumpin, Bogor, Provinsi Jawa Barat dan persemaian mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Bali, memukau Menteri Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan, Republik Kongo, Arlette Soudan-Nonault.
“Selama tujuh tahun menjadi Menteri dan keliling dunia, tidak ada pekerjaan (aksi-aksi iklim) sebaik seperti di Tahura Ngurah Rai dan di Rumpin,” ungkap Menteri Arlette, dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik terkait rangkaian kunjungan kerjanya di Indonesia dan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya, di Jakarta, pada Selasa (28/3/2023).
Dalam kunjungan itu, Menteri LHK mengajak Menteri Arlette Arlette berkeliling di Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) Rumpin, Bogor melihat jutaan bibit-bibit pohon dengan skala besar dihasilkan untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai.
Sebelumnya, Menteri Arlette telah melakukan observasi penanganan sampah di Tempat Olahan Sampah Setempat (TOSS), Klungkung dan Persemaian Mangrove, Bali.
“Indonesia terus bekerja nyata mengatasi perubahan iklim dunia. Pusat persemaian seperti Rumpin juga dibuat di berbagai Provinsi lainnya, dan menjadi salah satu bentuk komitmen dan aksi konkret Indonesia dalam menangani perubahan iklim,” jelas Menteri Siti.
Menurut Menteri LHK, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC) bersama Pemerintah Republik Kongo dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo.
Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, dan pembuat kebijakan yang terdaftar di direktori ITPC.
Melalui ITPC Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian.
“Indonesia juga memimpin south-south cooperation (kerjasama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin,” tutur Menteri LHK.
Selain sebagai Menteri LH Republik Kongo, Menteri Arlette juga menjadi koordinator untuk 15 negara Afrika di Congo Basin atau lembah Kongo, meliputi negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia dan telah berinteraksi aktif dengan berbagai negara, terutama lembaga-lembaga PBB multi-lateral.
Pada kunjungan kerjanya ke Indonesia kali ini, Menteri Arlette membawa undangan resmi dari Presiden Republik Kongo, Denis Sassou Nguesso, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, untuk menghadiri the amazon-Congo-Borneo Mekong Three Basins Summit and the World Decade of Afforestation pada 14-15 Juni 2023 di Brazzaville, Republik Kongo.
Foto: Biro Humas KLHK