Rabu, 19 Februari 2025 14:58:22

PELNI Hadirkan Rumah Kelola Sampah di Denpasar

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 19 Februari 2023 | 06:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 210


Jakarta, InfoPublik – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI (persero) menghadirkan Rumah Kelola Sampah (RKS) di Denpasar, Bali. Program RKS PELNI Denpasar merupakan upaya perseroan untuk membangun program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Denpasar, Bali yang memiliki nilai tambah demi mendukung kesuksesan pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan (SDGs).

"Program ini sejalan dengan SDGs nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Pada seluruh kegiatan operasional, kami berkomitmen untuk ikut serta mendukung pembangunan berkelanjutan yang kami wujudkan melalui program-program TJSL seperti rumah kelola sampah ini," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI, Anik Hidayati, sebagaimana dikutip InfoPublik, Minggu 19/2/2023).

Menurut Anik, Kota Denpasar dipilih sebagai kota keempat program RKS karena berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, wilayah ini merupakan penghasil sampah terbesar ke-8 di Indonesia dengan menghasilkan 915,5 ribu ton sampah sepanjang 2021 lalu.

"Semoga kehadiran BUMN melalui program RKS ini mampu mengurangi jumlah timbunan sampah di Bali serta menjadikan Bali lebih bersih dan sehat," ucapnya.

Sebanyak empat kapal penumpang milik PT PELNI singgah dan sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar Bali, yaitu KM Tilongkabila, KM Awu, KM Binaiya dan KM Leuser. Rata-rata sampah yang dihasilkan oleh kapal PELNI dalam satu hari sebanyak 2,5 ton.

"Dalam sebulan RKS PELNI Denpasar bisa mengurangi sampah sebanyak 75 ton per bulan baik itu sampah dari kapal PELNI maupun sampah rumah tangga," jelas Anik.

Lebih lanjut ia menjabarkan bahwa RKS PELNI Denpasar dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan sampah, antara lain mesin pencacah sampah organik, mesin press sampah, dan motor roda tiga pengangkut sampah.

Masyarakat binaan RKS PELNI Denpasar memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menghasilkan output bernilai jual seperti produk kompos, produk pelet pakan untuk unggas, tanaman sayur dengan media tanam kompos hasil olahan, serta handicraft seperti pot bunga dan tas.

"Kami berharap RKS PELNI Denpasar ini bisa menghadirkan lingkungan yang sehat, nyaman, bersih, dan bisa menciptakan kemandirian masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan sampah menjadi barang bernilai jual," pungkas Anik.

Sebagai informasi, PELNI sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 76 pelabuhan.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 42 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana kapal perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas.

PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk kapal ternak.

 

 

Foto : PELNI