Selasa, 29 April 2025 10:4:32

Pendidikan Vokasi Jadi Fokus Pemerintah Wujudkan SDM Maju dan Unggul

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 28 Desember 2022 | 14:00 WIB - Redaktur: Untung S - 359


Jakarta, InfoPublik – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, menyampaikan pendidikan vokasi dituntut untuk bergerak cepat bertransformasi dan berkolaborasi.

Baik hari ini, di saat ini, dan ke depan, pendidikan vokasi benar-benar menjadi fokus pemerintah dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang maju dan unggul.

“Kita ketahui bersama bahwa sejak 2016 hingga 2022 pemerintah Indonesia dalam hal ini Bapak Presiden telah menerbitkan dua Peraturan Presiden. Pertama adalah Instruksi Presiden, dan yang kedua adalah Peraturan Presiden, keduanya tentang pendidikan vokasi,” tutur Kiki Yuliati pada acara Sosialisasi Program SMK PK Skema pada 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

“Hal itu membuktikan bahwa Bapak Presiden dan bangsa Indonesia menaruh perhatian yang sangat besar untuk kemajuan pendidikan vokasi, SMK PK atau SMK Pusat Keunggulan, serta Kampus Merdeka Vokasi, dalam hal ini merupakan upaya kita untuk fokus pada Skema Matching Fund Vokasi yang setiap tahun terus kita lakukan,” imbuhnya.

Kiki Yuliati harapkan  dengan matching fund atau skema pemadanan, dukungan ini mampu memperbaharui dan menyempurnakan berbagai bentuk inovasi yang ada di pendidikan vokasi.

Pada 2022 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat SMK memfasilitasi 1402 SMK Pusat Keunggulan, mereka merupakan SMK Pusat Keunggulan yang sebagian mendapat bantuan dari pemerintah, dan  sebagian mendapat bantuan juga dari industri.

“Khusus untuk SMK Pusat Keunggulan yang kami bangun dengan skema pemadanan dukungan merupakan inovasi yang hadir 2022.  Pada tahun pertama 2022 ketika kami meluncurkan SMK Pusat Keunggulan dengan skema pemadanan dukungan ada 349 perusahaan telah bersinergi dengan SMK Pusat Keunggulan di daerah dengan nilai investasi senilai Rp439 miliar,” terangnya.

“Kepada Bapak dan Ibu yang telah mendukung SMK Pusat Keunggulan kami menyampaikan apresiasi dan banyak terimakasih atas dukungan ibu dan bapak. Rp439 miliar merupakan investasi yang tidak sedikit,” ujarnya.

“Investasi Rp439 miliar bagi pendidikan SMK merupakan investasi yang sangat bermakna bagi kami. Perusahaan-perusahaan  yang telah membantu SMK PK bukan hanya perusahaan besar tetapi ternyata juga usaha industri kecil dan menengah ikut membantu pengembangan SMK PK,” paparnya.

Itu menunjukkan bahwa keberadaan SMK yang nantinya akan menghasilkan SDM yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan ibu dan bapak juga dimaknai penting oleh perusahaan.

Kiki menyebutkan, untuk Matching Fund Vokasi Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan juga pada saat ini berlangsung dengan sangat baik berkat kolaborasi dari bapak dan ibu pimpinan perguruan tinggi bersama perusahaan dan industri Mitra strategis kami.

Peningkatan ini terlihat dari sebelumnya pada tahun 2021 ada kebutuhan Rp247 miliar untuk melakukan matching fund pendidikan tinggi vokasi dan pada tahun ini demand  itu meningkat menjadi Rp473 miliar.

Sinergi pemerintah dengan entitas bisnis dunia kerja dunia usaha dan dunia industri merupakan hal yang sangat penting bukan hanya untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pendidikan vokasi, tetapi juga diharapkan mampu menyokong  dan mendukung upaya peningkatan daya saing bangsa serta mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Pemerintah sebetulnya telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)  tentang Super Tax  Deduction pada 2019. Pada 2021 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun panduan untuk memanfaatkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut.

“Ibu dan Bapak dari entitas dunia kerja dunia usaha dan dunia industri dapat menggunakan panduan itu untuk memanfaatkan Peraturan Menteri Keuangan tentang super tax deduction.  Harapan kami pada 2023 mendatang akan lebih banyak industri akan lebih banyak entitas bisnis termasuk UMKM yang berkenan untuk terlibat dalam kolaborasi program-program  transformasi pendidikan vokasi, bukan hanya untuk sektor pendidikan tetapi tentu saja untuk mendukung bapak dan Ibu dari dunia usaha, dunia kerja dan dunia industri untuk terus bisa berdaya saing mampu tumbuh dan berkembang menyokong perekonomian bangsa," ungkapnya.

Sumber Foto: InfoPublik