:
Oleh Baheramsyah, Sabtu, 26 Februari 2022 | 11:59 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 712
Jakarta, InfoPublik - Pendidikan merupakan salah satu kegiatan utama dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM).
Dalam rangka pengembangan infrastruktur pendidikan kelautan dan perikanan, KKP bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pada Jumat (25/2/2022) dilakukan serah terima alih status penggunaan Rumah Susun (Rusun) di Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sorong, Provinsi Papua Barat, salah satu satuan pendidikan lingkup BRSDM, dari Kementerian PUPR ke KKP.
"Pelaksanaan Alih Status Penggunaan BMN berupa Rusun Permanen dan meubelair pada Politeknik KP Sorong senilai Rp18.094.400.000 merupakan bentuk kerja sama, koordinasi, dan sinergi yang baik antara Kementerian PUPR dengan KKP dalam rangka penyediaan infrastruktur," ujar Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.
Walaupun proses serah terima baru dilaksanakan, namun Antam mengakui sejak tahun 2018 KKP telah menerima manfaat dengan penggunaan Rusun tersebut sebagai perumahan bagi dosen dan pegawai Politeknik KP Sorong.
Saat ini, dengan beralihnya secara resmi status penggunaan rumah susun kepada KKP, yang nantinya ditindaklanjuti penyerahannya secara internal kepada BRSDM, dirinya berharap BRSDM dapat melakukan pengelolaan BMN tersebut seoptimal mungkin, guna peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan kelautan dan perikanan.
Sementara Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan Rusun ini diyakini akan menambah semangat bagi seluruh pengurus jajaran Politeknik KP Sorong dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Ia menambahkan, salah satu peran penting penerima aset dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan adalah melalui percepatan penghunian, karena dengan dilakukannya pemanfaatan Rusun maka dapat meningkatkan life time bangunan sehingga umur layanannya menjadi lebih efektif dan optimal.
Sementara itu, Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR atas bantuannya dalam mendukung tugas dan fungsi pendidikan kelautan dan perikanan melalui penyediaan sarana dan prasarana rumah susun yang digunakan untuk tempat tinggal pegawai ASN di Politeknik KP Sorong.
Rusun ini bangunan flat permanen, terdiri atas 42 kamar dengan tipe 36 sebanyak 3 lantai. Jadi, saya lihat rumah susun ini sangat representatif dan dapat dimanfaatkan bagi para ASN, untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai dosen dalam melakukan pendidikan bagi para taruna-taruni di Politeknik KP Sorong.
Selanjutnya Kusdiantoro menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan pendidikan formal secara vokasi, melalui pendekatan teaching factory, dengan porsi praktik 70 persen dan teori 30 persen. Biaya pendidikan disubsidi oleh negara. Minimal sebanyak 55 persen kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam.
Hal ini sebagaimana disampaikan sebelumnya oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti' Wahyu Trenggono pada wisuda satuan pendidikan tinggi KKP tahun 2021.
"Pendidikan tinggi di lingkungan KKP menerapkan sistem pendidikan vokasi di bidang kelautan dan perikanan yang mencetak lulusan unggul dan berjiwa wirausaha, sehingga lulusan siap kerja dan dapat diterima dengan mudah di dunia usaha dan industri," katanya.
Satuan pendidikan tinggi di lingkungan KKP tersebut terdiri dari Politeknik AUP (kampus Jakarta, Bogor, dan Serang); Politeknik KP di Dumai, Karawang, Pangandaran, Sidoarjo, Jembrana, Bone, Bitung, Kupang, dan Sorong; serta Akademi Komunitas di Wakatobi. Adapun satuan pendidikan menengahnya merupakan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) di Ladong, Pariaman, Kota Agung, Tegal, Pontianak, Bone, Kupang, Waiheru, dan Sorong. Saat ini tengah diproses peningkatan beberapa SUPM menjadi Politeknik KP, antara lain di Aceh, Pariaman, dan Maluku.
"Untuk Politeknik KP Sorong sendiri, 60 persen peserta didiknya adalah putra daerah, yaitu berasal dari Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Kita melihat keberadaan bantuan yang hari ini diserahterimakan, sangat-sangat berharga dan bermanfaat, khususnya bagi para dosen di Politeknik KP Sorong yang umumnya sebagian besar berasal dari masyarakat di luar Papua, sehingga sebagai pendatang ini sangat membantu para dosen yang mendedikasikan dirinya sebagai tenaga pengajar di Politeknik KP Sorong. Di samping dengan sistem pendidikan boarding school, otomatis keberadaan flat ini semakin mendekatkan antara para taruna dengan para pengajarnya," tambah Kusdiantoro.
Sinergi KKP dan Kementerian PUPR ini bukanlah untuk yang pertama kalinya. Sebelumnya, KKP juga telah menerima dua unit rumah susun lainnya dari Kementerian PUPR. Lokasinya di Politeknik KP Karawang, satuan pendidikan tinggi BRSDM lainnya, yang difungsikan sebagai asrama taruna-taruni serta di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, yang akan difungsikan sebagai fasilitas hunian bagi para nelayan.