Kemenristekdikti-Inggris Lakukan Kerjasama Bidang Inovasi dan Teknologi

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 12 Oktober 2016 | 19:53 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 589


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia dan Inggris menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) dalam bidang inovasi dan teknologi. Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe dan Menlu Bidang Asia dan Pasifik Inggris, Alok Sharma di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa (11/10).

Penandatanganan kerjasama tersebut disaksikan oleh Duta Besar Inggris Moazzam Malik dan Menristekdikti, Muhamad Nasir.

Menristekdikti, Muhamad Nasir mengatakan, melalui kerjasama dengan komunitas ilmiah Inggris di bawah program Newton Fund, Indonesia dapat mengembangkan kapasitas inovatornya agar dapat mengatasi tantangan pembangunan.

“Kami ingin memanfaatkan keahlian Inggris dan membangun kerjasama yang seimbang dengan mengirimkan inovator-inovator kita untuk belajar praktik-praktik terbaik dan melakukan proyek bersama. Tahun 2016 ini akan menandai apa yang kami harapkan akan menjadi kolaborasi bilateral jangka panjang yang bermanfaat di bidang ilmu pengetahuan dan inovasi,” jelasnya.

Disebutkan, kolaborasi dilakukan dua program yaitu Industry Academia Partnership Programme dan Leaders in Innovation Fellowship (LIF). The Academy dan Dirjen Penguatan Inovasi akan memberikan dana hibah kepada konsorsium universtias dan industri dari Indonesia dan Inggris yang bergerak dalam bidang rekayasa keteknikan.

Dana hibah akan mencakup gaji, biaya perjalanan dan akomodasi untuk pertukaran yang menunjang kegiatan Industry-Academia Partnership Programme. Kedua pihak juga nantinya akan memberikan pendanaan intensif pelatihan secara penuh untuk teknopreneur (teknology entrepreneur) Indonesia. Hibah inovasi untuk proyek-proyek bersama di bidang peningkatan teknologi bernilai £800.000 atau hampir 13 miliar rupiah.

Program LIF akan ditawarkan oleh The Academy kepada sekumpulan individual yang telah diseleksi dan dipilih oleh Dirjen Penguatan Inovasi. Pelatihan di Inggris yang merupakan komponen dari LIF akan didanai oleh the Academy, termasuk semua biaya dan mentoring, penyewaan tempat, perjalanan internasional dan di Inggris para peserta, serta seluruh biaya akomodasi.

Dirjen Penguatan Inovasi akan memberikan dukungan tambahan kepada program maupun peserta LIF yang diberikan dalam bentuk dana hibah insentif industri berbasis teknologi kepada para technology entrepreneur atau analis/pembuat kebijakan di Dirjen Penguatan Inovasi dengan tingkat pendanaan yang serupa dengan yang diberikan oleh the Academy.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bidang Asia dan Pasifik Inggris, Alok Sharma mengatakan, Inggris dalam hal ini sangat bangga dapat bekerjasama dengan Indonesia dalam mengajarkan inovasi teknologi.

“Kami berada di garis depan dalam inovasi gobal. Kami berharap dapat berkembang bersama-sama dengan Indonesia dalam hal ini. Di masa inovasi seperti ini, negara-negara tidak seharusnya bekerja sendiri-sendiri dalam menjawab global. Kolaborasi merupakan kunci dalam memajukan masyarakat kita,” ujarnya.