PBB Apresiasi Kebijakan Penanganan Tindak Kekerasan di Sekolah Indonesia

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 18 Februari 2016 | 15:10 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 304


Jakarta, InfoPublik - Langkah kebijakan yang ditempuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terkait pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan mendapatkan apresiasi dari perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Utusan Khusus Sekretariat Jenderal PBB untuk Kekerasan terhadap Anak Marta Santos Pais mengatakan pihaknya mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan sekolah sebagai tempat yang aman untuk belajar dan bebas dari tindak kekerasan. “Saya siap mendukung dan bergandengan tangan. Pengalaman Indonesia dapat dijadikan contoh tidak hanya di kawasan ASEAN, tetapi juga dunia,” tutur Marta Santos Pais usai bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Kamis (18/2).

Marta mengatakan, sekolah dapat menjadi tempat yang aman bagi anak jika ada komitmen dari aktor-aktor yang terlibat yaitu guru, orang tua, dan anak. ‎Berdasarkan pengamatannya di berbagai negara, adanya kepemimpinan yang kuat di Kementerian Pendidikan akan mengimbas kepada kementerian lain yang menangani anak dan kekerasan. “Perubahan membutuhkan waktu, tetapi (pemerintahan) anda telah meletakkan pondasi yang berkelanjutan,” katanya.

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Upaya pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan."Kami senang Indonesia punya komitmen terhadap upaya bebas dari kekerasan terhadap anak dimulai dengan adanya kebijakan," kata Marta.

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, tindak kekerasan menjadi tantangan selama bertahun-tahun sebagai bangsa atau komunitas masyarakat. Hal ini, kata dia, sering kali tidak disadari sebagai suatu masalah berarti. "Kami ingin melihat perubahan budaya di sekolah, sehingga siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan bebas dari kekerasan," katanya.

Menteri Anies berkeinginan agar suasana belajar yang aman dan bebas dari tindak kekerasan dapat tercipta di ratusan ribu sekolah‎ di Indonesia. Perwakilan dari PBB, kata dia, merasa langkah kebijakan yang ditempuh oleh Kemdikbud harus dipromosikan kepada dunia. "Beliau terkesan dan mudah-mudahan kita bisa melaksanakan dengan baik," katanya.