Inovasi Kesehatan Belum Banyak Dimanfaatkan

:


Oleh Juliyah, Kamis, 18 Februari 2016 | 07:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 698


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan inovasi -inovasi yang dihasilkan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) sangat banyak, namun disayangkan lemahnya koordinasi dan integrasi antar unit, menjadikan inovasi tersebut belum dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Inovasi bidang kesehatan banyak sekali, tetapi koordinasinya kurang, ini perlu ditangkap kemudian dikembangkan dan diuji coba, misalnya melalui Badan Litbangkes kemudian diimplementasikan sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat," kata Menkes di sela-sela Gelar Karya Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (17/2).

Menurut Menkes jika hasilnya baik dan berhasil diuji coba inovasi tersebut bisa disebarluaskan, bahkan oleh Dirjen Binfar dan Alkes dapat dimasukkan ke industri misalnya untuk usaha menengah ke bawah dan dapat melibatkan petani, seperti misalnya minyak serai dan bunga Citronella untuk mengusir nyamuk.

Serai sudah lama bisa digunakan untuk obat oles anti nyamuk, di salah satu daerah di Sumatera Barat masyarakatnya menanam serai yang kemudian disuling dengan cara sederhana dan menghasilkan minyak.

"Banyak hasil dari BTKL PP seharusnya dikoordinasikan dan jangan dikerjakan sendiri agar tersosialisasi di seluruh Indonesia. Diharapkan ada kerjasama sehingga hasilnya sama-sama bisa dimanfaatkan tujuannya membantu masyarakat agar tidak sampai jatuh sakit," ungkap Menkes.

Menurutnya, saat ini kita dihadapkan pada berbagai tantangan terkait pencegahan dan pengendalian penyakit, seperti masih tingginya morbiditas, mortalitas dan disabilitas berbagai penyakit baik menular maupun tidak menular.

BTKL-PP merupakan institusi yang penting dan erat dengan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sebab, tugasnya untuk mendeteksi berbagai faktor risiko penyakit di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan masukan kepada Kementerian Kesehatan dan jajaran pemda tentang intervensi serta upaya pencegahan dan pengendaliannya.

"Dengan motto kerja kaji, uji dan solusi,  BTKL-PP memiliki pola kerja deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit dalam upaya pencegahan kejadian penyakit dalam upaya pencegahan kejadian penyakit dengan mengembangkan teknologi tepat guna, serta respon cepat terhadap kejadian luar biasa dan berbagai bencana yang terjadi di pelosok nusantara," katanya.