:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 17 Februari 2016 | 13:47 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Konferensi Sustainable Development Goals (SDGs) memainkan peran penting bagi Indonesia untuk memperlihatkan komitmennya terhadap pelaksanaan SDGs, khususnya Tujuan 8 mengenai kerja layak dan pertumbuhan ekonomi.
Prioritas ini juga sejalan dengan tema, agenda dan tujuan pembangunan nasional dalam sektor ketenagakerjaan. Terkait hal ini pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk penciptaan kesempatan kerja yang lebih layak bagi semua, kata Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri pada acara SDGs Conference di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (17/2).
Konferensi ini juga merupakan kesempatan untuk memiliki agenda bersama yang disusun oleh para aktor ketenagakerjaan di negara ini yang memberikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan berdasarkan kebutuhan dan pengalaman Indonesia, kata Hanif.
Sementara Deputi Direktur Jenderal ILO Bidang Operasional dan Kemitraan Gilbert Huangbo menilai, tantangan di masa mendatang adalah mempertahankan kinerja ekonomi dengan memastikan proses pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui pertumbuhan yang kaya lapangan kerja.
Sebagai negara berpendapatan menengah dengan peran dan tanggungjawab yang lebih kuat dalam mengadvokasi permasalahan ekonomi dan ketenagakerjaan, saya percaya Indonesia akan memiliki banyak peluang untuk memajukan agenda pekerjaan layak di tahun-tahun mendatang, kata Gilbert.
Gilbert juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia serta organisasi pengusaha dan pekerja atas komitmen mereka terhadap SDGs 2030.
Angkatan kerja di Indonesia mencapai 122 juta dengan jumlah pengangguran sekitar 7,6 juta pada 2015. Pasar kerja Indonesia terus meluas pada 2014 dan 2015, dengan pertumbuhan lapangan kerja dan penurunan pengangguran. Pengangguran terus menurun pada tahun-tahun belakangan ini, dan berada di bawah 6 persen pada 2015.
Konferensi yang mengusung tema “Agenda Indonesia untuk SDGs menuju Kerja Layak untuk Semua”, ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO).
Konferesi yang diselenggarakan dua hari ini merupakan bagian dari komitmen dan respon Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 yang baru diadopsi oleh para pemimpin dunia pada September 2015.
SDGs terdiri dari 17 tujuan dan 169 sasaran, yang bertujuan mendorong aksi yang akan menghapus kemiskinan dan membangun dunia yang lebih berkesinambungan selama 15 tahun kedepan.
SDGs pun terfokus pada tiga elemen pembangunan berkelanjutan yang saling terkait: pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan perlindungan lingkungan.
Konferensi ini membahas permasalahan perburuhan dan ketenagakerjaan utama untuk Indonesia, termasuk: transisi dari tujuan pembangunan milenium ke SDGs; pertumbuhan ekonomi yang inklusif menuju kerja layak untuk semua; strategi penciptaan lapangan kerja berkelanjutan; peningkatan produktivitas melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan; meningkatkan hak-hak pekerja dan mendorong lingkungan kerja yang sehat dan aman; kebijakan pengupahan yang berkelanjutan melalui dialog sosial; dan perluasan jaminan sosial bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Konferensi ini akan ditutup dengan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, lapangan kerja produktif dan kerja layak untuk semua. Rekomendasi-rekomendasi ini bertujuan membantu penyusunan agenda Indonesia untuk SDGs, khususnya tujuan 8 mengenai kerja layak dan pertumbuhan ekonomi.