KPK Kuatkan Nilai Antikorupsi pada 200 Guru PKN Kota Prabumulih

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 19 September 2022 | 19:34 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 334


Prabumulih, Infopublik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan sosialisasi antikorupsi kepada 200 Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMA, SMP dan Kelas 6 SD se-Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Sosialisasi yang berlangsung dua jam ini memaparkan pentingnya menerapkan nilai antikorupsi dalam mendidik para siswa.

Fungsional Direktorat Jejaring Pendidikan KPK, Ramah Handoko menyebut Guru PKN adalah guru yang diikuti materi pelajarannya dan dicontoh perilakunya oleh para murid.

“Saat ada Guru PKN di sekolah perilakunya bersih, tapi saat di luar sekolah bertemu dengan muridnya, sang guru merokok. Murid atau anak yang melihatnya berkesimpulan di sekolah tidak boleh merokok, tapi di luar sekolah boleh merokok. Ini nantinya bapak ibu, akan dipraktekan anak dengan patuh di rumah, tapi di luar rumah anak melakukan tindakan yang melanggar,” ucap Ramah, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Senin (19/9/2022).

Dalam sosialisasi yang menjadi bagian dari kegiatan Roadshow Bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi KPK 2022 di Kota Prabumulih tersebut, Handoko juga menekankan pentingnya guru membentuk karakter anak didiknya.

Caranya dengan menerapkan 9 nilai antikorupsi yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari anda yang kemudian akan ditiru siswa.

“Saat bicara pendidikan antikorupsi, ada quote yang paling saya sukai dari James Baldwin. Dia mengatakan “anak-anak kita tidak pandai mendengarkan tapi tidak pernah gagal dalam meniru”. Jadi kalau kita mengajar dengan banyak ceramah, yang mereka dengar itu minim sekali. Ketika anda mengatakan anak-anak tidak boleh terlambat, tapi ternyata kemudian anda terlambat, maka mereka hanya melihat apa yang dilakukan gurunya,” kata Handoko.

Guru punya peran penting mengatasi maraknya perilaku koruptif saat ini. Menurut pandangan Handoko, guru harus berhati-hati dalam bersikap karena guru bersinggungan langsung dalam proses pembentukan karakter bangsa.

Dia pun menekankan guru perlu memikirkan dan lakukan apa yang menjadi tanggung jawab sebagai guru dalam menjaga karakter generasi bangsa di lingkup kecil yaitu di kelas yang diajar.

Selain itu Handoko juga mengajak para guru untuk tidak menerima gratifikasi yang sering disalahartikan sebagai hadiah berjumlah kecil atau tidak bernilai tinggi.

“Gratifikasi dalam dunia pendidikan jangan lihat nilai gratifikasinya, bapak dan ibu, tadi dilihat dari dampaknya. Anak-anak yang melihat akan menirunya bahkan menjadi standar nilai mereka saat tumbuh dewasa. Anak-anak akan tumbuh dengan konsep hadiah akan menyelesaikan persoalan mereka di sekolah,” ucapnya.

Sementara itu pendidikan antikorupsi merupakan bagian dari Trisula strategi pemberantasan korupsi KPK. Dimana sula pendidikan merupakan sula pertama yang menekankan pembenahan nilai. Sula kedua adalah pencegahan yang menekankan perbaikan sistem.

Strategi pencegahan ini dilakukan oleh Kedeputian Pencegahan dan Monitoring serta oleh tim Koordinasi Supervisi atau Korsup KPK dimana setiap daerah memiliki kasatgasnya. Terakhir sula penindakan yang dilakukan sebagai efek jera.

Handoko mengajak guru untuk tetap mempertahankan integritasnya dalam mengajar.

“Hari ini adalah sesi dimana KPK memberikan sosialisasi kepada bapak ibu lewat trisula strategi pemberantasan korupsi KPK yang pertama yaitu sula pendidikan. Semoga kedepan sektor pendidikan Kota Prabumulih menyusul kota lainnya yang memiliki ekosistem pendidikan berintegritas,” ujarnya.

Foto: Dok KPK