Presiden Harap Organisasi Keagamaan Pegang Teguh Empat Prinsip

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 7 April 2021 | 12:28 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 315


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, setiap organisasi keagamaan dapat memegang teguh terhadap empat prinsip. Sehingga, menjadi kekuatan tersendiri dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini.

Prinsip pertama, memiliki komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip kebangsaan. Sesuai dengan konstitusi negara yang menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Organisasi keagamaan harus punya komitmen kebangsaan yang kuat," harap Presiden Joko Widodo seperti yang ditayangkan Akun YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (7/4/2021).

Adanya komitmen yang kuat, tentunya akan membuat setiap ajaran yang diberikan kepada pengikutnya sesuai aturan yang berlaku. Dengan begitu, perilaku pengikutnya dalam keseharian dapat membawa dampak yang positif bagi bangsa dan negara.

Kedua, organisasi tersebut harus menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama. Sehingga, akan tercipta rasa saling menghormati perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing pemeluk agama yang berlainan.

Penerapan hal itu, akan membuat setiap ekspresi dalam melakukan kegiatan keagamaan dapat menghargai kesetaraan antar pemeluk agama lain.

"Memberi ruang orang lain untuk berkarya,  mengekspresikan keyakinannya, menyampaikan pendapat serta menghargai kesetaraan dan perbedaan," imbuhnya.

Ketiga, organisasi keagamaan, wajib menolak berbagai aksi yang dapat memancing konflik antar agama. Hindari aksi yang berpotensi menyulut konflik dari mulai kekerasan fisik hingga verbal dalam menyikapi berbagai perbedaan antar pemeluk agama.

Jadikan, hal tersebut sebagai prinsip yang harus dipegang secara teguh oleh seluruh organisasi keagamaan di dalam negeri.

"Memiliki prinsip-prinsip anti kekerasan dengan cara menolak tindakan yang menggunakan kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal," tuturnya.

Dan keempat, organisasi keagamaan, harus menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang beragam. Caranya, menerima dengan sepenuh hati berbagai kegiatan yang sudah ada turun temurun sejak lama di tanah air.

Harus terbuka dengan keberagaman tradisi lokal yang sangat melimpah di Indonesia. Sebab, hal itu adalah warisan kebudayaan yang senantiasa harus dilestarikan oleh penduduk lokal yang berada di wilayah terkait.

"Keberagaman tradisi merupakan warisan leluhur. Kita harus ramah dan terbuka terhadap seni dan budaya masyarakat lokal ini," pungkasnya.