KPU Balikpapan Targetkan Partisipasi Pemilih Capai 77,5 Persen

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 22 Agustus 2020 | 21:51 WIB - Redaktur: Untung S - 238


Jakarta, InfoPublik - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

Apalagi  Pilkada Balikpapan ini ditargetkan tingkat partisipasi mencapai 77,5 persen.

Menurut Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha,  salah satu strategi sosialisasi adalah menggerakan 1.500 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dari rumah ke rumah.

"Iya, PPDP tugasnya bukan cuma pencocokan dan penelitian saja, tapi juga menyampaikan bahwa Pilkada dilaksanakan 9 Desember 2020," kata Noor Thoha dalam keterangannya, Sabtu (22/8/2020).

Memang tugas PPDP telah selesai pada 13 Agustus 2020. Namun selama bertugas, PPDP juga memberi sosialisasi kepada rumah yang didatangi dan dipasangi stiker coklit.

Kendati telah melaksanakan sosialiasi, KPU masih membutuhkan peranan partai politik untuk bisa menciptakan pasangan calon yang menarik.

Tentunya agar masyarakat yang memiliki hak pilih mau berpartisipasi menyalutkan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Jika calon parpol tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat, maka tentu akan tetap bertepuk sebelah tangan. Mendongkrak partisipasi pemilih bukan tugas KPU saja," ujarnya. 

KPU pernah melakukan survei yang hasilnya 88 persen masyarakat tidak mengetahui Pilkada Balikpapan diundur pada 9 Desember 2020.

Artinya hanya 12 persen masyarakat yang memiliki hak pilih dan telah mengetahui pengunduran jadwal.

Kemudian responden yang mengetahui tanggal Pilkada digelar 9 Desember 2020 hanya 37 persen. Berarti sebanyak 63 persen tak mengetahui tanggal pelaksanaan.

Survei ini pun dilakukan pada Juli 2020. Dijalankan oleh tim internal KPU dengan melibatkan 560 responden dan menerapkan metode random sampling dan margin error atau batas kesalahan 3 persen. 

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2020 ini mencapai angka 77,5 persen.

Menurut Komisioner KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, berdasarkan hasil penilitian dari sejumlah lembaga. Salah satunya Economist intelelligence Unit (EIU), angka partisipasi pemilih rata-rata akan berkisar 70 persen tanpa mobililasi.

"KPU telah menyusun target tingkat partisipasi pemilihan dalam penyelenggaran Pilkada 2020 setelah melewati pembahasan yang cukup panjang. Mengingat, Pilkada ini akan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Dan ini disekapati sebagai target kita, mudah-mudahan bisa terwujud yaitu sebesar 77,5 persen," kata Raka.

Namun, Raka menyebut kalau partisipasi masyarakat tidak semata-mata bisa diukur dari kehadiran di TPS atau dari aspek angka-angka saja.

Lebih dari itu mesti dilihat juga bagaimana keseluruhan proses semua pihak dari sosialisasi, pendidikan pemilih, hingga penerapan protokol kesehatan yang jadi perhatian pada penyelenggaraan Pilkada di tengah pandemi ini.

"Untuk mewujudkan target tersebut, salah satu langkah yang diupayakan adalah mengajak serta peran aktif kampus," tambahnya. (Foto: KPU RI)