Narasi Pranata Humas Harus Membuat Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 28 Juli 2020 | 16:34 WIB - Redaktur: Untung S - 800


Jakarta, InfoPublik - Pemegang jabatan pranata humas harus mampu membuat konten dengan narasi yang mempengaruhi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Agar, terhindar dari ancaman infeksi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Narasi yang dibuat masuk kedalam relung hati masyarakat, sehingga mematuhi protokol," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Widodo Muktiyo, saat membuka "Webinar Bimtek Pranata Humas Sebagai GPR dan Kompetensinya di Era Adaptasi Kebiasaan Baru pada Selasa (28/7/2020).

Kondisi saat ini, kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 100 ribu. Peran pranata humas sangat diperlukan untuk meredam laju peningkatan jumlah positif tersebut.

Caranya, dengan membuat berbagai konten dengan narasi yang menarik perhatian masyarakat di berbagai wilayah.

Jabatan tersebut, lanjut Widodo, saat ini memegang peranan penting dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi. Mengingat, pemegang jabatan ini, sebagai ujung tombak dalam menyebarkan informasi yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di lembaganya masing-masing.

Jadikan, setiap narasi yang disampaikan oleh pemegang jabatan tersebut efektif dipahami oleh masyarakat. Dampaknya, setiap individu akan berlahan-lahan terpengaruh untuk mengikuti setiap anjuran pemerintah dalam penanganan Covid-19 di berbagai wilayah.

"Kita tidak sekedar dipercaya masyarakat tapi, kemudian masyarakat mengikuti setiap aturan yang diterbitkan dalam penanganan Covid-19," katanya.

Widodo menyarankan, para pemegang jabatan tersebut dapat membangun narasi dengan pendekatan humanis. Artinya, setiap narasi yang dibuat oleh para pranata humas dapat mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat yang membacanya atau menyimaknya melalui berbagai medium komunikasi.

"Pendekatan secara humanisme yang dilandasi dengan nilai-nilai di mana pesan yang kita sampaikan akan menjadi pesan yang bisa dimaknai oleh masyarakat luas yang kemudian bisa dicerna dengan baik," katanya.

Konteksnya, bisa menggunakan bahasa daerah di masing-masing wilayah. Menggunakan bahasa yang familiar dipergunakan oleh daerah terkait disinyalir akan membuat masyarakat memahami pesan yang coba pranata humas sampaikan kepada khalayak tersebut.

Dengan begitu, masyarakat berpeluang mampu mengikuti setiap saran yang dianjurkan pemerintah dalam menangani Covid-19. "Saat ini kami sedang membuat konten narasi yang menggunakan bahasa daerah di wilayah terkait," pungkasnya.