Mendagri: Penerapan Protokol Kesehatan Kunci Keberhasilan Korsel Gelar Pemilu

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 9 Juni 2020 | 00:10 WIB - Redaktur: Isma - 136


Jakarta, InfoPublik - Penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi kunci keberhasilan Korea Selatan (Korsel), dalam menjalankan pemilu legislatif di masa pandemi Covid-19. Tidak ada penambahan kasus harian Covid-19 di negara itu usai pemilu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M.Tito Karnavian, dalam keterangannya usai menerima kunjungan Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Chang-beom di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (8/6/2020).

Keduanya membicarakan pelaksanaan pemilu legislatif di Korsel yang berjalan lancar di tengah pandemi Covid-19.

"Berlangsung aman tanpa ada ledakan kasus Covid-19. Ini belajar dari Korea Selatan," katanya.

Tito mengatakan, Pemerintah Korsel mengatur secara detail penerapan protokol kesehatan selama pemilu.

Menurutnya, Pemerintah Korsel membedakan penerapan protokol kesehatan bagi pasien positif Covid-19, orang yang sedang menjalani karantina, dan masyarakat yang sehat.

Hanya pemilih yang berstatus pasien positif Covid-19 yang mengenakan alat pelindung diri lengkap dengan baju hazmat.

Pemilih lainnya hanya mengenakan masker, sarung tanga, dan pelindung wajah.

"Beliau membuka bila kemudian Bawaslu dan KPU, ingin mendapatkan pengalaman dari KPU Korsel, beliau siap untuk memfasilitasi," tegasnya.

Ia menyebutkan, bahwa masker dan sarung tangan akan digunakan oleh pemilih umum dalam Pilkada 2020.

"Alat protektif, APD digunakan untuk yang positif dan karantina," tuturnya.

Meski Korsel terserang pandemi Covid-19 setelah Cina, Tito melanjutkan, mereka tetap menyelenggarakan pemilu sesuai jadwal. Hasilnya sangat menarik.

Menurut Mendagri, Pemilu 15 April 2020 di Korsel mendapat partisipasi publik tertinggi sejak Pemilu 1962, yakni mencapai 62,2 persen. Sedangkan pemilu sebelumnya tingkat partisipasi publik 58 persen. (Foto : Kemendagri)