Penanganan Darurat Masih Berlangsung Pascabanjir Bandang di Desa Obel Obel

:


Oleh Jhon Rico, Senin, 24 Februari 2020 | 11:09 WIB - Redaktur: Isma - 148


Jakarta, InfoPublik- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan BPBD setempat masih melakukan upaya darurat pascabanjir bandang di dua dusun hingga pagi ini, Senin (24/2). Dua dusun terdampak yaitu Dusun Melempo dan Dusun Mentareng di Desa Obel Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo menyatakan bahwa BPBD dan multipihak bekerja sama dalam upaya darurat, khususnya penanganan warga yang harus mengungsi.

"Meskipun genangan telah surut, sejumlah warga mengungsi di tenda pengungsian dan musholla yang berada di Dusun Melempo. Sisa material banjir bandang dan lumpur masih terus dibersihkan oleh warga masyarakat yang dibantu petugas," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2020).

Di samping itu, supai air bersih juga disalurkan melalui mobil damkar dan bantuan logistik lain berupa permakanan dan air mineral.

Menurut dia, lebih dari 150 personel gabungan membantu upaya penanganan darurat tersebut. Mereka berasal dari TRC BPBD, tim SAR, Satpol PP, Bakesbangpol Depdagri, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, aparat pemerintah kecamatan, forkopimda Sambelia, TNI, Polri. 

Banjir bandang yang terjadi pada Minggu (23/2) mengakibatkan kerusakan fisik bangunan dan infrastruktur. 

"Rumah warga rusak ringan sebanyak 4 unit, sedangkan kerusakan infrastruktur berupa tembok sisi barat masjid Darul Qur'an jebol,” kata Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahsanul Khalik dalam keterangan tertulisnya.

Selain kerusakan tersebut, Ahsanul menyampaikan bahwa tanggul sungai pemukiman Jebol di tiga titik dan jaringan perpipaan air bersih warga sepanjang 3 km rusak terbawa banjir. Warga terdampak berjumlah 81 KK atau 255 jiwa. Tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir bandang ini. 

Banjir bandang itu disebabkan cuaca ekstrem di Lombok Timur sejak beberapa hari terakhir. Selain itu, banjir juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Melempo.

Mengingat cuaca ekstrem masih akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, masyarakat diimbau dapat mengantisipasi potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung serta kilatan petir yang dapat terjadi, dengan membersihkan lingkungan masing-masing guna meminimalkan dampaknya. (Foto: dok BNPB)