Kemendagri: Orang Kurang Sehat di Balik Kerajaan Sunda

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 18 Januari 2020 | 14:13 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 680


Jakarta,InfoPublik-Keberadaan orang-orang yang kurat sehat menjadi analisis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait kemunculan Kerajaan Sunda, atau Sunda Empire, di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Kalau saya harus cek betul jangan-jangan orang-orang kurang sehat, orang kurang waras kok, jangan orang kurang waras Anda respons habis-habisan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Bahtiar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/01/2020).

Bahtiar menuturkan,  telah menonton sendiri video yang viral di media sosial tentang kemunculan Keraton Sejagat, tetapi belum tahu mengenai Sunda Empire. Ia menyerahkan hal itu kepada kepolisian untuk mengusut aktivitas Sunda Empire maupun Keraton Sejagat.

"Tadinya ini kan mau dibungkus ormas  nih ya, kemudian ada kegiatan-kegiatan yang diduga kuat sebenarnya bentuk-bentuk pelanggaran hukum pidana dan seterusnya, nah ini kita tunggu saja dan percayakan pada kepolisian," ungkapnya.


Dia menyatakan,  pada prinsipnya pengelolaan organisasi baik organisasi kebudayaan, kemasyarakatan, sosial diperbolehkan asal sesuai aturan dan hukum yang berlaku. Bahtiar menduga kemunculan keraton ada indikasi penyalahgunaan berorganisasi yang dibungkus aktivitas kebudayaan dan adat istiadat

"Itu malah dibungkus kegiatan sosial tetapi mungkin nanti ada soal penipuan, ada soal-soal pidana dan seterusnya. Jadi indikasinya ada penyelahgunaan berorganisasi dibungkusnya soal-soal kebudayaan," tambahnya.


Kabar tentang Sunda Empire sempat beredar di media berbagi video Youtubesetelah diunggah oleh Alliance Press International dan media sosial lainnya. Namun, saat dicek kembali di akun tersebut, video-video yang diunggah telah dihapus. Beberapa pengguna Youtube lainnya masih menyajikan tayangan video "Sunda Empire".

Dalam sejumlah video tentang Sunda Empire seperti di akun Yowana Tivi, terdapat belasan orang yang memakai atribut seragam berwarna biru tua dengan menggunakan baret merah. Salah seorang yang diduga menjadi pimpinan tengah berorasi dihadapan anggotanya.

"Artinya state Amerika dibawah kingdom, artinya koloni. Brunei dibawah state, artinya republik dibawah koloni. Itu harus disadari dunia bahwa negara itu tidak selevel. Kalau Republik 5 tahun sekali pemilu, kalau koloni 15 tahun laporan pertanggungjawaban, kalau state 30 tahun. Kalau empire sampai dunia kiamat," ujar tokoh Sunda Empire itu.

Sebelumnya, publik telah dihebohkan dengan munculnya Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Kerajaan tersebut diklaim sebagai titisan Kerajaaan Majapahit.

 Toto Santoso Hadiningrat yang mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat dan ratunya bernama asli Fanni Aminadia telah ditahan oleh kepolisian karena diduga melakukan penipuan. Atas perbuatannya, Toto Santoso dan Fanni Aminadia dijerat Pasal 14 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran. Keduanya juga diancam Pasal 378 KUHP tentang Penipuan.