Komisi III DPR RI Setujui Komjen Pol Idham Azis Menjadi Kapolri

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 31 Oktober 2019 | 10:11 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 229


Jakarta, InfoPublik - Komisi III DPR RI setujui Komisari Jenderal Polisi Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian (Kapolri) menggantikan Jenderal Polisi Tito Karnavian setelah sebelumnya dilakukan uji kelayakan dan kepatutan pada Rabu (30/10). 

Komisi III DPR RI melakukan uji kepatutan dan kelayakan kepada calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Idham Azis di ruang rapat dengar pendapat Komisi III DPR.

Uji kepatutan dan kelayakan dipimpin oleh Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry. Agenda hari ini adalah pertama tanya jawab antara anggota komisi III DPR RI dengan kandidat Kapolri. Selanjutnya, mendengar setiap pandangan fraksi partai politik terkait dengan sosok kandidat tunggal yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.

"Rapat hari ini adalah mendengarkan pandangan setiap fraksi partai politik setelah rapat pleno," ujar Herman Herry saat memimpin rapat.

Sebelumnya, jajaran Komisi III DPR RI yang terdiri dari sembilan fraksi menyambangi rumah calon tunggal Kapolri Komjen Idham Azis, di Jalan Panglima Polim III Nomor 7A, Jakarta Selatan. Kunjungan Komisi III ini merupakan rangkaian dari proses fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri

Setelah berdiskusi, memberikan pertanyaan, dan masukan, Komisi III menyimpulkan keluarga calon Kapolri dinilai baik. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry tersebut mengatakan keluarganya patut dijadikan panutan oleh seluruh anggota institusi kepolisian.

"Kesimpulan kami adalah, keluarga pak Idham Azis adalah keluarga sakinah mawadah wa rahmah yang patut dijadikan contoh oleh seluruh anggota institusi polri. Kami berkesimpulan bahwa keluarga ini bisa menjadi panutan. Jika selesai nanti dipilih menjadi Kapolri, bapak dan ibu akan menjadi bapak ibu seluruh anggota Polri di seluruh Indonesia," jelas Herry.

Menurut Herry pertanyaan menyangkut keluarga dan pribadi semata-mata karena keluarga memberikan dukungan terhadap tugas-tugas sebagai Kapolri. "Mohon izin, mohon maaf, kenapa sampai kami masuk ke dalam kehidupan pribadi, karena ini sudah menjadi tradisi fit and proper test setiap calon Kapolri ada banyak hal-hal pribadi yang ingin kami tahu lebih jauh," ungkapnya.