Indonesia Harus Perkuat Kerja Sama dengan Kawasan Asia Tengah

:


Oleh Wandi, Jumat, 20 September 2019 | 15:09 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 660


Jakarta. InfoPublik - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat pertemuan dengan Parlemen Tajikistan yang dipimpin Shukurjon Zukhurof dan Badan Kerja Sama Parlemen Tajikistan – Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia harus belajar dari Presiden RI pertama Ir. Soekarno bagaimana menghargai negara-negara di kawasan Asia Tengah, khususnya dalam hal kerja sama dengan negara-negara di kawasan itu.

“Setelah 25 tahun, nilai perdagangan kedua negara belum menyentuh 1 miliar dollar AS. Itu angka yang kecil sekali. Padahal Bung Karno dulu mengajak kita dekat dan bersahabat dengan negara-negara di kawasan ini,” kata Fahri saat memimpin Delegasi DPR RI bertemu dengan perwakilan Parlemen dan Kementerian Luar Negeri Tajikistan, di Dushanbe, Tajikistan.

Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu mengatakan, Indonesia – Tajikistan berjanji akan memperkuat hubungan dalam berbagai bidang melalui diplomasi antar parlemen. Dari pertemuan dengan Kemenlu Tajikistan, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di 11 bidang yang telah dimulai nota kesepahamannya, namun belum terealisasi optimal.

Kerja sama itu diantaranya bidang pendidikan, akses bebas visa, pariwisata dan energi. Pada tahun mendatang, Presiden Joko Widodo direncanakan akan datang untuk kunjungan kenegaraan ke Tajikistan. “Ini kesempatan Indonesia membuka kedutaan resmi di Dushanbe. Saat ini Tajikistan masih dirangkap pelayanannya oleh Duta Besar RI di Nur Sultan, Kazakhstan,” imbuh legislator dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Kunjungan ini juga diikuti oleh Anggota DPR RI Rofi’ Munawar (F-PKS/Jawa Timur VII), Ahmad Zainuddin (F-PKS/DKI Jakarta I) dan Sutriyono (F-PKS/Jawa Tengah III), serta para tenaga ahli dan Kesekreatariatan DPR RI. Delegasi Indonesia yang didampingi Dubes RI untuk Kazakhstan & Tajikistan Rahmat Pramono juga bertemu dengan Deputy Minister of Foreign Affairs Tajikistan, Khusrav Noviri.