KPU Papua Pastikan Logistik Aman  

:


Oleh Untung S, Jumat, 5 April 2019 | 11:35 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 501


Sentani, InfoPublik-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua, memastikan meski kondisi logistik aman, namun hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan secara marathon guna melakukan pemilhan dampak bencana banjir bandang yang menerjang Sentani dan sekitarnya di Kabupaten Jayapura pada Sabtu (16/3) lalu.

Anggota KPU Provinsi Papua, Tarwinto, dalam keterangan resminya yang diterima InfoPublik, Jum’at (5/4) mengungkapkan karena luasnya dampak banjir bandang ini maka pihaknya lebih awal melakukan pendataan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebagai penyelenggaraan tingkat bawah, guna memastikan langkah apa yang mesti segera dikerjakan mengingat waktu pencoblosan 17 April yang sudah dekat.

“Kami sudah mengumpulkan data-data kampung mana saja yang terdampak hingga jumlah pengungsi tersebar dimana guna memastikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan tambahan bisa terdata dengan jelas, termasuk lokasi pengungsian mengingat banyak pengungsi yang juga sudah kembali ke rumah masing-masing atau menetap sementara di rumah saudaranya,” kata Tarwinto.

Sementara itu terkait kondisi logistik pemilu, menurut Tarwinto dari dalporan yang diterima pihaknya sejauh ini kondisinya aman, hanya saja ada sedikit masalah taknis dari pihak ketiga seperti surat suara yang rusak, tapi hal ini sudah teratasi.

“Logistik saat ini masih dalam tahapan pelipatan, sortir dan pengepakan di KPU Provinsi jadi aman dari dampak banjir bandang kemaren. Untuk Kabupaten Jayapura lima hari sudah bisa distribusi, khusus wilayah gunung paling cepat 10 hari sebelum hari H menimbang kondisi cuaca yang sering berubah,” tuturnya.

Pernyataan KPU Provinsi ini disampaikan Tarwinto guna merespon permintaan Badna Pnegawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua, yang meminta KPU dan pemerintah daerah untuk segera mendata ulang masyarakat yang mengungsi.

“Khusus untuk Kabupaten Jayapura, kami serahkan kepada KPU dan pemerintah daerah segera melakukan pemetaan untuk mengetahui daerah mana saja yang bisa kami pindahkan tempat pemungutan suaranya (TPS) dan dampak korban terhadap data pemilih,” kata Anggota Bawaslu Provinsi Papua, Ronald Manoach beberapa waktu lalu.