Anggota DPR Apresiasi Basarnas dalam Pencarian Korban JT610

Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady apresiasi kinerja Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam melalukan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Saya mengapresiasi Basarnas sudah mencari jasad korban sekuat tenaga" ujar Hamka B Kady pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/11).

Ditemukannya mayoritas penumpang yang menjadi korban pesawat nahas itu, patut dibanggakan. Adanya kejadian ini, membuktikan Basarnas bisa melakukan koordinasi dengan baik dengan instansi lainnya dalam melakukan upaya-upaya pencarian.

"Basarnas membuktikan bisa menjadi leading sektor dalam search dan rescue. Ini hasil yang memuaskan," katanya.

Terlepas dari berbagai kekurang yang ada, Basarnas mampu berbuat maksimal dalam melakukan evakuasi jasad yang menjadi korban.

Dia berharap, kejadian ini tidak terulang kembali dimasa depan, karena masyarakat membutuhkan angkutan udara yang relatif terjangkau. Dan maskapai terkait bisa melakukan perubahan dari mulai manajemen hingga operasional yang memprioritaskan keselamatan.

"Lion dicintai karena low costnya, jangan sampai dibiarkan seperti ini yang berpotensi menimbulkan kesalahan," katanya.

Disisi lain, Anggota Komisi V DPR RI Sukur Nababan menanggapi, masyarakat dapat memberikan waktu kepada instansi pemerintah terkait untuk investigasi penyebab jatuhnya pesawat diatas. Tetap mengutamakan asas praduga tak bersalah tanpa menghakimi pihak manapun, sebelum selesai invetigasi.

"Kita berikan ruang dan waktu buat instansi terkait, jangan ada tekanan pada proses investigasi ini," imbuhnya.

Setelah selesai, lanjut Sukur, pemerintah perlu fokus mendorong perubahan komitmen dan perilaku maskapai tersebut. Daripada energi terpaku pada mengurusi mencari pangkal masalah penyebab jatuhnya pesawat nahas itu.

"Reward and punisment tidak ada artinya yang penting hati, komitmen, dan attitude yang dirubah," tutupnya.