Kemkominfo Gelar Seminar Nasional Literasi Media di Desa Ampel

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 5 September 2018 | 09:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 744


Jember, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama  Komisi I DPR menggelar Seminar Nasional dengan tema Literasi Media untuk Menjawab Tantangan Zaman di Kantor KUD Duta Niaga, Desa Ampel, Uluhan, Jember, Jawa Timur, Selasa (4/9).
 
Seminar yang dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Drs HM Syaiful Bahri Anshori MP ini dimenghadirkan tiga pembicara yaitu Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Drs. HM Syaiful Bahri Anshori MP,  Tenaga Ahli Dirjen IKP  Kemkominfo Dr. Ismail Cawidu, M.Si, Tokoh Ulama Jember dari desa Ampel KH H. Lukman Yasin dan Pegiat Cyber Jember Hanafi.
 
Pada kesempatan tersebut, Syaiful menjelaskan tema Leterasi Media untuk menjawab Tantangan Zaman ini sangat tepat dengan maraknya berita-berita hoak dan ujaran kebencian terhadap ulama dan tokoh-tokoh pejabat dan sebagainya di media sosial (medsos). 
 
Menurutnya Indonesia bangsa yang besar yang memiliki keragaman budaya, suku dan agama. Karena jika masyarakat tidak hati-hati dengan berita hoax maka akan terjadi konflik yang tidak kita ingin bersama."Jangan sampai masyarakat terprovokasi dengan informasi hoax. Karena kalau terprovokasi maka akan berurusan dengan UU ITE," katanya.
 
Oleh karena itu, Seminar ini untuk memberikan pemahaman dan pengertian bagaimana memanfaatkan media sosial dengan positif. Oleh sebab itu kehadiran Tenaga Ahli Dirjen IKP Ismail Cawidu ini bisa akan memberikan penjelasan dan bagaimana masyarakat mampu membedakan informasi yang asli dan palsu.
 
Sementara itu, Ulama KH H. Lukman Yasin menyambut baik seminar nasional yang digelar Kemkominfo dan Komisi I DPR RI masyarakat dapat memanfaatkan untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan literasi media sehingga diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat khususnya dari desa Ampel dapat menggunakan medsos dengan positif dan bermanfaat serta bisa memilah milah mana yang hoax dan mana yang bukan hoak.
 
Penggiat Cyber Kabupaten Jember, Hanafi mengatakan Handphone yang bisa terkoneksi internet bisa membahayakan ketika penggunaan media sosial digunakan secara tidak bijak bahkan bisa menghancurkan keberadaban suatu bangsa tapi jika digunakan secara bijak maka bisa bermanfaat. 
 
Menurutnya medsos tidak bisa dikalahkan media cetak yang sifatnya monolog. Medsos bisa berdialog sehingga pengguna tidak hegemoni dari sumber seperti media cetak."Medsos bisa dilakukan oleh orang secara langsung dan empatinya bisa disalurkan sehingga mendorong gerakan sosial."ujarmya
 
Namun demikian lanjut Hanafi, Medsos itu penting tapi harus bijak menggunakan artinya bisa memilah mana informasi asli atau tidak. Hal ini supaya tidak terjebak dengan informasi. "Bisa juga mendapatkan informasi yang positif dari media resmi yang terikat dengan kode etik jurnalistik," katanya.
 
Tenaga Ahli Ditjen IKP sekaligus mewakili Dirjen IKP Ismail Cawidu mengingatkan masyarakat jika menerima informasi baik melalui video, foto dan berita dari seseorang jangan langsung percaya tapi harus telusuri kebenaran informasi tersebut. 
 
Menurutnya Handphone saat ini sudah tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Semua informasi realtime, firal atau gampang tersebar, terbuka dan abadi, sesuatu yang diapload tidak akan hilang, jejak bisa ditelusuri kapan saja.
Menggunakan medsos harus hati-hati dan berdampak  dn ada UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE. "Ada empat azas penggunaan HP yaitu kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian dan netral teknologi," ungkap mantan Kepala Biro Humas Kemkominfo.