Presiden Jokowi Sambut Kedatangan PM Malaysia Mahathir Mohamad

:


Oleh Reporter, Kamis, 28 Juni 2018 | 23:13 WIB - Redaktur: Juli - 394


Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo menyambut langsung kedatangan kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad di Bandara Halim Perdanaksuma, Jakarta, Kamis (28/6).

Ini merupakan kunjungan pertama PM Malaysia setelah terpilih sebagai PM Malaysia, hal ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir dalam Press Briefing, seperti dikutip dalam laman Kemlu.go.id.

"Ini merupakan kunjungan pertama PM Malaysia, setelah PM Mahathir terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia," jelas Arrmanatha.

Kedua pemimpin akan membahas isu yang menjadi perhatian bersama dalam pertemuan keduanya yakni kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi. “Sebagaimana diketahui neraca perdagangan Indonesia-Malaysia mencapai sekitar USD17,2 miliar menempati posisi ketujuh dari mitra dagang Indonesia dan nilai investasi Malaysia mencapai USD1,2 miliar sebagai investor ke-8," paparnya.

Selain isu perdagangan Presiden Jokowi juga akan membicarakan isu yang menjadi perhatian Indonesia yaitu terkait pelindungan warga negara Indonesia di Malaysia. “Mengingat ada sekitar 2,5 juta WNI yang berada di Malaysia," sebut jubir.

Di samping itu akan ada pembicaraan terkait dengan upaya kemitraan dengan Malaysia untuk memperjuangkan akses pasar produk kelapa sawit. Disebutkan, Indonesia dan Malaysia merupakan produsen kelapa sawit nomor satu dan dua di dunia. Sehingga menjadi perhatian kedua Pemimpin.

Ia melanjutkqn, kelapa sawit tidak hanya memiliki nilai ekonomis yang besar bagi Indonesia tapi juga memiliki dampak untuk mengangkat kemiskinan, program SDG's. Selain itu isu-isu kawasan dan global di antaranya mengenai ASEAN dan konsep Indo Pacifik akan juga menjadi bahasan kedua Kepala Negara.

“Untuk pertama kali Bapak Presiden akan sampaikan konsep Indo Pasifik serta isu Palestina  yang menjadi perhatian bersama, terlebih setelah CEAPAD ke-3 di Bangkok yang Malaysia juga menjadi anggotanya," tutur Jubir. 

Menurut Arrmanatha, kedua Kepala Negara memiliki kesamaan konsep dalam pembangunan yakni good governance dan juga pengembangan infrastruktur yang dilakukan Mahathir pada masa pertama kepemimpinannya yang juga dilakukan oleh Presiden Jokowi.

"Keduanya juga fokus terkait dengan pelayanan kesehatan masyarakat dan kebhinekaan kedua negara, kesamaan ini  dapat menjadi bahasan menarik kedua pemimpin," katanya.

 

(Sumber: Kemlu/foto:setkab.go.id)