Presiden: Media Mainstream Harus Mampu Jernihkan Isu Negatif di Media Sosial

:


Oleh Amrln, Kamis, 9 Februari 2017 | 14:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Ambon, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini jagad media menghadapi tantangan besar, karena adanya media sosial yang kadang menyebarkan berita tidak benar serta berisikan konten untuk menebar kebencian.

Media mainstream (arus utama) harus mampu menjernihkan isus-isu negatif yang berkembang di media sosial. "Media sosial itu unggul karena kecepatan, media arus utama unggul karena akurasi dan kedalaman materi, karenanya media mainstream harus menjernihkan isu negatif di media sosial," kata Presiden Jokowi dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional, Kamis (9/2), di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Presiden menambahkan, kehadiran media sosial yang memungkinkan tiap orang untuk membuat dan menyebarkan berita memang menjadi tantangan  tersendiri. Banyak sekali konten edukasi yang bisa kita dapatkan melalui media sosial, tapi tidak sedikit pula berita-berita bohong (hoax) yang bebas beredar di dalamnya.

Peredaran berita hoax yang belakangan ini menjadi fenomena tersendiri tak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga terjadi di seluruh dunia. Inilah era keterbukaan yang mau tidak mau harus kita hadapi.

Namun, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa ke depan masyarakat kita akan semakin cerdas dalam menyikapinya. "Saya mempunyai keyakinan bahwa ini nantinya justru akan semakin mendewasakan kita, akan mematangkan kita, akan menjadikan kita tahan uji. Jadi tidak perlu banyak keluhan kalau mendengar hal-hal yang ada di media sosial, karena ini fenomena semua negara," ujarnya.

Menurut Presiden, media sosial itu sendiri seperti sedang menemukan momentumnya. Banyak kalangan masyarakat yang kini menggandrungi jenis media tersebut. Tak hanya masyarakat biasa, tapi juga kalangan pemerintahan turut menggunakannya.

Oleh karena hal itu, terjadi kecenderungan di seluruh dunia di mana media arus utama yang tidak mampu beradaptasi akan mulai berguguran.

"Saya yakin meskipun digempur media sosial, media arus utama tidak akan hilang. Keduanya akan sama-sama eksis. Media sosial unggul karena kecepatan, karena nilai aktualitas. Sementara media arus utama menonjol karena akurasi dan kedalaman materinya," ujar Presiden.