- Oleh MC KOTA BATAM
- Senin, 27 Januari 2025 | 10:06 WIB
: Angkutan udara perintis. Foto : Dishub Aceh
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 15 Januari 2025 | 22:05 WIB - Redaktur: Untung S - 413
Jakarta, InfoPublik – Program Angkutan Udara Perintis 2025 resmi diluncurkan pada Rabu (15/1/2025), ditandai dengan penyerahan kontrak di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Program itu menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga konektivitas di wilayah 3TP (Terpencil, Terdepan, Tertinggal, dan Perbatasan) agar tetap terjaga dan mendorong pemerataan pembangunan.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyampaikan bahwa program ini merupakan prioritas pemerintah karena Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan tantangan geografis yang kompleks, membutuhkan solusi transportasi yang mampu menyatukan seluruh wilayah.
“Program angkutan udara perintis ini hadir bertujuan untuk pemerataan pembangunan, meningkatkan ekonomi, mempersempit kesenjangan, serta menurunkan disparitas harga,” ujar Lukman saat penyerahan kontrak program, Rabu (15/1/2025).
Melalui Keputusan Menteri Perhubungan (KP) 206 Tahun 2024 dan KP 207 Tahun 2024 mengenai angkutan udara perintis penumpang dan kargo, program tahun 2025 mencakup 22 Koordinator Wilayah (Korwil) dengan 266 rute penumpang perintis dan 46 rute kargo perintis. Sebagai perbandingan, jumlah rute penumpang dan kargo mengalami peningkatan dibandingkan 2024, masing-masing dengan tambahan 2 rute penumpang dan 2 rute kargo.
"Peningkatan jumlah rute ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperluas aksesibilitas, mendorong perekonomian lokal dan pariwisata, serta memperkuat ketahanan di wilayah 3TP," ucap Lukman.
Kolaborasi dengan Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU)
Program ini melibatkan sejumlah Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), yang akan mengoperasikan rute angkutan udara perintis penumpang dan kargo. Beberapa perusahaan yang terlibat antara lain PT ASI Pudjiastuti Aviation, PT Asian One Air, PT Nasional Global Aviasi, PT Smart Cakrawala Aviation, PT Trigana Air Service, dan PT AMA.
Selain itu, dukungan untuk pengangkutan drum BBM pesawat udara perintis diberikan oleh PT Cadik Nusantara Cargo, PT Mega Basana Nusantara, dan PT Avia Oktaviani Perkasa. Semua kegiatan angkutan udara perintis ini kini menggunakan sistem e-purchasing/e-catalog untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Lukman F. Laisa juga menegaskan bahwa pelaksanaan program ini tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Sebagai regulator, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus mengawasi dan memantau program ini melalui koordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara dan Koordinator Wilayah Perintis.
Pengawasan terkait aspek keselamatan dan keamanan akan dilakukan secara berkelanjutan. Lukman juga menghimbau kepada seluruh Badan Usaha Angkutan Udara yang terlibat untuk menjalankan tugas sesuai ketentuan yang berlaku, dengan tetap memprioritaskan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.
Dampak Ekonomi dan Stabilitas Wilayah 3TP
Program Angkutan Udara Perintis diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat stabilitas di wilayah 3TP. Dengan terjaganya konektivitas antarwilayah, diharapkan program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, memperluas akses pendidikan, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat di daerah terdepan, terpencil, dan perbatasan.
“Melalui program ini, kami optimis dapat memperkuat perekonomian dan ketahanan wilayah 3TP, serta mendukung pemerataan pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia,” pungkas Lukman.
Dengan diluncurkannya Program Angkutan Udara Perintis 2025, pemerintah berharap dapat terus meningkatkan konektivitas di seluruh penjuru Indonesia, mengurangi kesenjangan, dan mendorong sektor ekonomi serta pariwisata di wilayah 3TP yang selama ini terisolasi.