Dubes RI: Investor asal AS Incar Potensi Bisnis Energi Bersih

:


Oleh Eko Budiono, Kamis, 13 Oktober 2022 | 05:54 WIB - Redaktur: Untung S - 509


Jakarta, InfoPublik - Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS), Rosan P Roeslani, mengatakan pelaku industri dalam bidang energi bersih atau clean energy di AS mengincar potensi investasi di Indonesia.

"Mereka tertarik dengan clean energy seperti geothermal atau panas bumi dan penangkapan karbon atau carbon capture," kata Dubes Rosan, melalui keterangan tertulisnya, usai saat pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) Bank Dunia (WB) di Washington DC, Rabu (12/10/2022) waktu setempat.

Dubes Rosan mengatakan, investasi dalam energi ramah lingkungan saat ini menjadi incaran karena Asia Tenggara merupakan pasar yang besar, karena memiliki sumber panas bumi maupun potensi carbon capture yang mencapai 40 persen dunia.

Selain itu, ia melanjutkan potensi investasi lainnya dari AS adalah penanaman modal dalam baterai mobil listrik mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

"Kami terus melakukan pemaparan virtual dengan Ford untuk menindaklanjuti apa yang diperlukan, termasuk dengan Tesla dengan Elon Musk dan timnya. Feedback sudah positif, tapi ada beberapa faktor yang minta dinegosiasikan," kata Rosan.

Rosan memastikan KBRI akan terus melanjutkan diplomasi ekonomi untuk mengundang investasi masuk ke Indonesia, terutama yang sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki maupun kondisi alam di Tanah Air.

"Kita tawarkan investor secara kompetitif karena negara tetangga juga hampir memiliki kondisi yang sama. Jadi kita punya daya kompetitif di energi, karena secara gradual akan mengurangi enrgi fosil atau fuel energy," katanya.

Penguatan investasi terus dilakukan pemerintah dengan mengundang investor masuk melalui sejumlah perubahan regulasi serta insentif, mengingat penanaman modal merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Keterangan Foto: Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan P Roeslani saat ditemui pada Pertemuan IMF-WB di Washington DC, AS, Rabu (12/10) waktu setempat. (ANTARA/Satyagraha)