Presiden Apresiasi Pemkot Surabaya Ciptakan PSEL Benowo

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 6 Mei 2021 | 16:44 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 322


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo meresmikan instalasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang terletak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (6/5/2021).

"Saya resmikan instalasi  berbasis teknologi ramah lingkungan PSEL pada sore hari ini," ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual yang ditayangkan oleh Akun YouTube Sekretariat Presiden.

Menurutnya, pemerintah pusat telah mendukung sepenuhnya teknologi pengolahan sampah yang menghasilkan listrik. Melalui dua kebijakan yang diterbitkan yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 tentang investasi dan Nomor 35 tentang tarif listrik.

Keduanya sengaja diterbitkan untuk mendorong setiap wilayah mempunyai instansi pengolahan sampah menjadi tenaga listrik. Agar, permasalahan sampah yang kerap terjadi dapat diatasi melalui adanya teknologi di atas.

"Saya siapkan Perpresnya untuk merealisasikan pengolahan dari sampah ke listrik," katanya.

Sampah adalah suatu hal yang sangat penting dicermati dengan hati-hati. Sebab, erat kaitan dengan permasalahan kelestarian lingkungan di masa depan. Sehingga, pengolahan sampah tersebut menjadi jawaban yang tepat atas hal tersebut.

"Sampah yang di tumpuk-tumpuk menghasilkan limbah. Pencemaran ini berbahaya bagi lingkungan," imbuhnya.

Dalam kesempatan kali itu, Presiden mengapresiasi, langkah pemerintah kota di atas sebagai wilayah pertama yang berhasil memanfaatkan secara optimal kedua kebijakan tersebut. Sehingga, tercipta inovasi teknologi ramah lingkungan pengolahan sampah yang bisa menciptakan listrik.

Wilayah lain pun diharapkan dapat mengikuti langkah Pemerintah Surabaya dalam menciptakan inovasi tersebut. Dengan begitu, banyak tercipta inovasi-inovasi pengolahan sampah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan positif.

"Patut kita acungi jempol Kota Surabaya yang memanfaatkan Perpres ini yang pertama. Jadi yang lain masih maju mundur," tuturnya.