Presiden: Percepat Realisasi Anggaran Belanja Daerah

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 4 Mei 2021 | 13:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 326


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau, seluruh Kepala Daerah mempercepat realisasi anggaran belanja masing-masing. Anggaran tersebut dikatakan Kepala Negara aga segera digunakan untuk membuat kebijakan bantuan sosial atau padat karya.

Berdasarkan data yang dimiliki Presiden, masih ada anggaran belanja daerah sebesar Rp182 triliun yang masih mengendap di bank-bank daerah. Sehingga, anggaran tersebut harusnya segera disalurkan untuk dua program di atas. 

Dengan begitu, pemulihan perekonomian di daerah-daerah dapat naik secara signifikan. "Kita harus mempercepat belanja pemerintah terutama berbagai bentuk bantuan sosial dan padat karya," ujar Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan di Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, Rabu (4/5/2021).

Menurut Presiden, gelontoran dana anggaran belanja tersebut akan menggerakkan roda perekonomian di suatu wilayah dari sisi permintaan (demand). Adanya, dorongan itu akan membuat sisi pasokan (supply) secara otomatis bergerak mengikuti permintaan yang ada.

Dengan membelanjakan anggaran tersebut, akan mendorong permintaan dan pasokan di suatu wilayah. Dampaknya, berbagai skala industri yang berada di sekitar wilayah itu dapat tumbuh kembali dalam beberapa waktu ke depan.

"Sisi permintaan harus diperbesar kemarin sudah Saya mengingatkan di akhir Maret 2021," imbuhnya

Dalam mendorong hal itu, Presiden sudah menetapkan perundangan Cipta Kerja beberapa waktu yang lalu, untuk menjadi suplemen pelaku industri bangkit kembali. Sehingga, berbagai keperluan yang dibutuhkan dapat difasilitasi melalui perundangan di atas.

Terdapat beberapa peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk tumbuh secara signifikan di dalam negeri. Pertama adalah Green Economy atau ekonomi hijau yang saat ini tengah gencar dibangun di Kalimantan Utara. Prospek ekonomi ini sangat baik, mengingat saat ini dunia sedang tren memasuki ekonomi hijau.

Potensi ekonomi hijau Indonesia bisa dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan peoduk-produk yang ramah lingkungan. Dengan begitu, bisa menghasilkan suatu hal yang bisa di daur ulang pada setiap produk di atas.

"Menghasilkan energi hijau dan energi baru terbarukan yang akan disalurkan kepada kawasan industri hijau. Sehingga muncul produk-produk hijau dari sana inilah kekuatan kita kedepan," tutur Presiden.

Selanjutnya, Indonesia juga memiliki kekuatan di ekonomi biru atau blue economy yang berasal dari lautan. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah di lautan, maka harus dimanfaatkan secara bijak untuk kesejahteraan bangsa.

Dengan konsep pengelolaan yang tetap memegang teguh kelestarian alam akan menjadi faktor utama dalam mendorong perekonomian yang keberlanjutan ke depan.

"Kita juga mempunyai kekuatan di Blue Economy. Indonesia adalah negara terkaya dalam hal biodiversity di laut kita harus memanfaatkan secara bijak," pungkas Presiden.