AirNav Siapkan Langkah Taktis Kelola Navigasi Penerbangan saat Libur Panjang

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 26 Oktober 2020 | 17:18 WIB - Redaktur: Untung S - 400


Jakarta, InfoPublik – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau yang dikenal dengan AirNav Indonesia siap mengelola layanan navigasi penerbangan di ruang udara Nusantara pada libur panjang akhir Oktober 2020 mendatang.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno menyatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah taktis jika terdapat kenaikan pergerakan pesawat udara (traffic movement) periode libur panjang ini.

"Data yang dihimpun AirNav Indonesia menunjukkan terdapat tren peningkatan kembali pergerakan pesawat udara sejak Juni 2020, meski belum sepenuhnya pulih seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19. Berdasarkan tren tersebut, kami memprediksi akan terdapat peningkatan pergerakan pesawat udara menjelang libur panjang akhir Oktober 2020. AirNav Indonesia telah menyiagakan prosedur, peralatan dan personel navigasi penerbangan di seluruh Nusantara untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan pergerakan pesawat udara tersebut," ungkapnya, Senin (26/10/2020).

Dijelaskannya, dari sisi prosedur dan peralatan navigasi penerbangan, perawatan dan peningkatan layanan terus dilakukan oleh AirNav Indonesia. "AirNav Indonesia memanfaatkan periode low traffic ini mengimplementasikan prosedur user preferred route (UPR) yang dapat meningkatkan efisiensi penerbangan lintas udara (overfly). UPR merupakan salah satu metode manajemen ruang udara dengan konsep free-route airspace yang menghasilkan rute alternatif. Rute ini memberikan keleluasaan bagi maskapai untuk menentukan rutenya sendiri yang paling efisien dengan mempertimbangkan arah dan kecepatan angin, potensi turbulensi, suhu udara, serta jenis dan kinerja pesawat udara," jelas Pramintohadi.

UPR memangkas jarak tempuh penerbangan lintas internasional yang melewati ruang udara Indonesia. Pemangkasan jarak tempuh ini diikuti dengan optimalisasi performa pesawat udara menjadi seefisien mungkin sehingga menurunkan konsumsi dan emisi bahan bakar pesawat udara. UPR dapat digunakan oleh penerbangan lintas udara yang terbang pada ketinggian 35.000 – 60.000 kaki di atas permukaan air laut.

Sedangkan untuk peralatan navigasi penerbangan, Pramintohadi menjelaskan, prosedur perawatan berkala dan penerapan remote maintenance untuk peralatan communication, navigation, surveillance dan automation (CNS-A) yang dimiliki AirNav Indonesia terus dilakukan sesuai dengan standar keselamatan baik yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan, maupun International Civil Aviation Organization (ICAO).

"Personel layanan navigasi penerbangan AirNav Indonesia yang bertugas di 285 cabang di seluruh Indonesia, terus kami jaga performanya, salah satunya dengan berlatih menggunakan simulator. Kompetensi dan performa personel kami, menjadi kunci utama dalam memberikan layanan navigasi penerbangan yang selamat dan efisien," ujar Pramintohadi.

Pada periode libur panjang Oktober ini, Pramintohadi menginstruksikan kepada General Manager Cabang AirNav Indonesia untuk terus memantau layanan navigasi penerbangan dan tidak meninggalkan lokasi kerjanya. "Kami menginstruksikan seluruh General Manager untuk memonitor seluruh hal yang berkaitan dengan pemberian pelayanan navigasi penerbangan dan menyiapkan langkah-langkah penanganannya serta berkoordinasi dengan stakeholder secara intens," paparnya.