Asas Cabotage Berarti Kedaulatan Negara

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 20 September 2019 | 09:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Labuan Bajo, InfoPublik – Women in Maritime Indonesia (WIMA INA) menilai asas cabotage bermakna kedaulatan negara, oleh karena itu keberadaannya penting untuk tetap ada.

Asas cabotage adalah prinsip yang memberi hak eksklusif kegiatan angkutan bat++trr]rang, dan orang dalam negeri oleh perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan bendera Merah Putih, serta awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

"Oleh karenanya, jika Undang - Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran, terutama pasal asas cabotage direvisi, dan asas cabotage dibuka, negara kita akan kemasukkan kapal asing. Jangan sampai asas cabotage dikhianati sehingga kapal asing masuk lagi," ujar Ketua Umum WIMA INA, Nirmala Candra Motik dalam Simposium Wima Ina bertema Empowering Women on the Maritime Community di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/9).

Ditempat yang sama, semangat untuk tetap mempertahankan keberadaan Asas Cabotage juga dilontarkan Wakil Ketua Wima Ina yang juga Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Carmelita Hartoto.

Carmelita mengatakan, negara lain seperti China, Australia, dan Filipina, bahkan sekelas negara maju seperti Amerika Serikat, dan Jepang juga menerapkan asas cabotage.

Karena itu, Carmelita menyayangkan jika rencana revisi UU Pelayaran yang salah satunya juga merevisi asas cabotage dan badan tunggal penjaga laut dan pantai (coast guard) diteruskan.

Lebih lanjut Carmelita menjabarkan, sejak asas cabotage diberlakukan, jumlah kapal niaga nasional mengalami peningkatan, dari 6.041 unit pada 2005 menjadi 25.000 unit pada 2018.

Adapun Simposium WIMA Ina membahas Pemberdayaan Perempuan di Peluang Kemaritiman. Dalam simposium ini disampaikan bahwa banyak peluang yang dapat dipilih wanita dalam hal maritim. Mulai dari menjadi pelaut, baik nakhoda maupun awak kapal, bisnis pelayaran, praktisi hukum maritim, dan pekerjaan lainnya yang menantang.

Selain Ketua Umum Woman in Maritime Indonesia (WIMA Ina) Nirmala Chandra Motik,dan Wakil Ketua KADIN bidang Perhubungan yang juga Ketua INSA Carmelita Hartoto, simposius Wima Ina ini juga dihadiri Direktur Utama PT Teluk Lamong Doti, Capt. Kartini mantan nakhoda yang kini menjadi dosen utama, dan Nakhoda Kapal KPLP Ni Putu Cahyani.