Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Perkuat Kerjasama Ekonomi Digital

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 6 Juli 2019 | 18:25 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 695


Jakarta, infopublik - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi sepakat memperkuat kerjasama Ekonomi Digital. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mewakili Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi yang diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha, di Riyadh, Kamis (4/7/2019). 
 
"Kami berkomitmen menjadikan kerjasama ini tidak sekedar MoU atau Memorandum of Understanding, melainkan MoA, yakni Memorandum of Action," ujar Menteri Kominfo Rudiantara. 
 
Dalam kesempatan ini, Menkominfo RI menjelaskan potensi kerja sama Indonesia-Arab Saudi terutama berkaitan dengan Umroh. "Pasar umrah merupakan captive market yang potensial, baik untuk Arab Saudi maupun Indonesia. Karena semua umat Muslim akan menunaikan ibadah umrah," tambah Menteri Rudiantara melalui siaran pers, Jumat(5/7/2019).
 
Rudiantara menjelaskan kolaborasi dengan Arab Saudi antara lain mencakup inisiasi pengembangan Umrah Digital Enterprise, yang diyakini mampu menjadi solusi bersama memecahkan masalah utama di seluruh rantai Umrah. Dua unicorn Indonesia, Tokopedia dan Traveloka akan mengambil bagian dalam kolaborasi ini sebagai perwakilan industri Indonesia. 
 
"Kami bangga dapat menghadirkan 2 unicorn dari Indonesia: Tokopedia dan Traveloka. Saya percaya ini adalah awal dari kolaborasi kita di ekonomi digital untuk mendukung Visi 2030 Arab Saudi dan juga visi Indonesia yang merupakan ekonomi digital terbesar di ASEAN,"kata Rudiantara.
 
Sejumlah diskusi teknis akan dilakukan sebagai tindak lanjut penandatanganan ini. Salah satunya melalui pemberdayaan UKM dan ekosistem pendukungnya dalam bentuk pertukaran ahli serta pelatihan.
 
"Saya meyakini kemitraan ini sangat unik dan istimewa. Kami berkolaborasi bersama dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Saya percaya kita bisa melakukan hal-hal yang lebih luar biasa," ujar Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha, di Riyadh usai penandatanganan.
 
Selama empat tahun terakhir, hubungan dua negara terus menguat sejak kunjungan Raja Salman ke Indonesia tahun 2017 dan kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi belum lama ini. Berbagai kolaborasi dan perjanjian kerja sama pun terus dilakukan. Kedua negara sepakat membentuk poros baru yang baru yang dikenal dengan Saunesia dan dalam kolaborasi ekonomi, keamanan, budaya dan haji.
 
Usai melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan kunjungan ke The King Abdulaziz City for Science and Technology (KACST) di Riyadh. Tampak mendampingi Menkominfo, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha. 
 
Dalam kesempatan ini, Menteri Kominfo mendapat penjelasan tentang sejarah, tujuan dan manfaat didirikannya KACST. Sejak berdiri, KACST telah mengeluarkan kebijakan dan mengerjakan sejumlah proyek penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
 
"Kita ingin bertukar pikiran dan pengalaman dengan pemerintah Arab Saudi, khususnya di bidang pengetahuan dan teknologi," ujar Menteri Rudiantara.
 
Dalam agendanya ke KACST, Menteri Kominfo juga mengunjungi Saudi Genome Lab, dan berdiskusi langsung dengan Direktur Program Nasional Skrining Panikah, Royal Princess Haya Khaled Al Saud, PhD. 
 
Menteri Rudiantara juga melihat langsung penelitian dan pengembangan teknologi yang dilakukan oleh KACST, salah satunya Nano Solar Cells Lab, riset di bidang aeronautics, manufaktur serta sejumlah inovasi lainnya terkait industri 4.0. 
 
Kunjungan itu sekaligus menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, KACST menerima tamu dari Indonesia. Dengan demikian, Menteri Kominfo Rudiantara dan delegasi tercatat sebagai tamu Indonesia pertama bagi KACST.