KEK Pariwisata Tanjung Kelayang Babel Semakin Diminati Investor

:


Oleh lsma, Jumat, 15 Maret 2019 | 08:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 284


Pangkalpinang, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menyebut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang di Provinsi Bangka Belitung (Babel) semakin diminati investor yang ingin menanamkan modal di dalamnya.

"Sudah (masuk) beberapa investor di Tanjung Kelayang, Sheraton sudah masuk, Sofitel akan masuk, dan M Gallery juga sudah akan masuk. Ini tinggal proses administratif sedikit-sedikit saja tapi yang sudah bangun itu Sheraton," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai peresmian terminal baru Bandara Depati Amir dan KEK Tanjung Kelayang di Pangkal Pinang, Babel pada Kamis (14/3).

Hal itu menandakan, KEK Tanjung Kelayang di Provinsi Babel semakin diminati investor-investor besar. Menurut Presiden, di KEK Tanjung Kelayang investasi yang masuk sudah mencapai setidaknya Rp9 triliun.

"Ya ini terus, terus, terus sehingga diproses. Di Tanjung Kelayang (sudah) Rp9 triliun. Kita harapkan nanti di KEK yang berikutnya juga akan masuk investasi yang lain," katanya.

Ke depan, selain KEK Tanjung Kelayang juga akan dikembangkan kawasan ekonomi khusus yang lain meliputi Sungaliat dan Tanjung Gunung. Dua KEK tersebut kata Presiden sampai saat ini masih dalam proses karena terkait dengan urusan pembebasan lahan.

"Baru dalam proses tadi baru saya tanyakan ke Menko Perekonomian masih ada urusan pembebasan lahan yang nanti selesai nanti akan langsung kita tanda tangani secepat-cepatnya. Karena peminat investasi yang ke sana sudah ada," kata Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh sejumlah pejabat dan Menteri Kabinet Kerja meresmikan Terminal Bandara Depati Amir dan KEK Tanjung Kelayang. Turut hadir mendampingi Presiden di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, dan Dirut Angkasa Pura 2, Muhammad Awaluddin.

Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengatakan peresmian beroperasinya KEK Tanjung Kelayang sekaligus Bandara Depati Amir yang telah selesai dibangun dan digunakan sejak 2017 menjadi titik balik semakin majunya pariwisata di Provinsi Babel.

"Harapan kami dengan keberadaan KEK ini adalah aktivitas ekonomi di Tanjung Kelayang terwujud semakin progresif dan memberikan manfaat maksimal dan berkelanjutan, termasuk meningkatkan devisa dari sektor kepariwisataan," kata Arief Yahya.

Hadir pula dalam kesempatan itu para pejabat Eselon I kementerian terkait, pejabat pemerintah daerah, Sekretaris Dewan Nasional KEK, para investor dan pengelola KEK.

KEK Tanjung Kelayang dibangun di areal seluas 324 ha dengan target investasi sebesar Rp10,3 triliun dan proyeksi penyerapan tenaga kerja 23.645 orang. KEK ini menjadi KEK ketujuh yang sudah beroperasi dari 12 KEK yang telah ditetapkan.

Hingga saat ini, lanjut Menpar Arief Yahya, KEK Tanjung Kelayang sudah berhasil menarik investasi dengan menghadirkan jaringan hotel internasional seperti Starwood Asia Pacific dan Accor Asia Pacific.

Pasca Penetapan KEK Tanjung Kelayang muncul berbagai aktivitas perekonomian di area sekitar KEK seperti rumah makan, homestay, objek wisata Desa Tanjung Binga, serta beberapa UMKM yang mulai menggeliat dalam rangka menyambut kunjungan wisatawan yang menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.

Sebagai dampak dari penetapan wilayah Tanjung Kelayang sebagai satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas, terdapat peningkatan jumlah kunjungan tamu asing dan domestik dari yang semula sebanyak 292.885 orang pada 2016 menjadi 390.841 orang pada 2017.

Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga menunjukkan tren positif dengan angka pertumbuhan wisman periode 2014-2018 sebesar 650% dimana wisman pada 2014 sebanyak 3.926 orang, dan wisman pada 2018 mencapai 25.579 orang.

Sedangkan pertumbuhan wisatawan nusantara (wisnus) periode 2014-2018 tumbuh sebesar 385%, tercatat wisnus pada 2014 sebabyak 204.193 orang dan wisnus pada 2018 mencapai 786.988.