Kembangkan Teknologi, BNI Siapkan Belanja Modal Rp1,6 Triliun

:


Oleh lsma, Kamis, 24 Januari 2019 | 10:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 433


Jakarta, InfoPublik - Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI) Herry Sidharta mengatakan bahwa untuk tahun 2019 perseroan menyiapkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebesar Rp1,6 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan teknologi guna mendukung lanayan perbankan BNI.

"Dana tersebut diantaranya akan dipergunakan untuk pengembangan produk dan fitur baru khususnya terkait digital banking," kata Herry dalam Paparan Kinerja BNI 2018 di Jakarta, Rabu (23/1).

Menurut Herry, anggaran yang akan digunakan untuk pengembangan teknologi ini berbeda dengan anggaran yang disiapkan untuk rencana akuisisi bank dan asuransi.

"Dalam mendukung pengembangan digital ke depan, BNI juga berencana mengakuisisi perusahaan financial teknologi (fintech). Namun, alokasi dana untuk akuisisi tersebut bukan dari anggaran capex untuk teknologi melainkan bagian dari Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun yang dialokasikan untuk ekspansi anorganik," ungkapnya.

Sementara terkait integrasi pembayaran dengan teknologi QR code di Himpunan Bank Negara (Himbara) yang terdiri dari empat bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan segera terealisasi pada kuartal I 2019 ini.

Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI, Dadang Setiadi mengatakan layanan integrasi Himbara tersebut nantinya akan diberi nama LinkAja. Layanan tersebut nantinya juga akan melibatkan Telkom.

Dadang menjelaskan, Link aja ini akan jadi suatu entitas sendiri di luar bank. Di bikin suatu wadah fintech dan akan kita sambungkan juga dengan Alipay.

"Nanti kami akan bareng bareng, sahamnya akan dibagi-bagi masing-masing, LinkAja tersebut ditargetkan akan diluncurkan pada akhir Februari atau awal Maret 2019. Sementara untuk perizinan layanan tersebut masih dalam proses saat ini," ungkapnya.