Pelabuhan Tanjung Emas Resmi Terapkan Sistem Boarding Pass

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 25 November 2018 | 17:01 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 334


Jakarta, InfoPublik - Mulai hari ini, Sabtu (24/11) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang resmi terapkan sistem boarding pass untuk layanan penumpang dan barang. 

Dirjen Perhubungan Laut (Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), R. Agus H. Purnomo mengemukakan, dengan sistem tersebut, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menjadi pelabuhan yang steril, setiap orang yang masuk area pelabuhan harus memiliki ID Card, dan para calon penumpang harus memiliki boarding pass agar dapat naik ke kapal.

"Hal ini seperti standar pelayanan yang telah dilakukan di Bandara," ujar Dirjen Agus saat meresmikan penerapan Sistem Pelayanan Barang dan Penumpang Angkutan Laut berbasis boarding pas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Sabtu (24/11).

Lebih lanjut, Dirjen Agus menegaskan, sterilisasi pelabuhan di Indonesia sudah sepatutnya dilakukan. Hal ini untuk meningkatkan keamanan yang tentunya kenyamanan penumpang kapal juga semakin baik, dan ini menjadi fokus Ditjen Hubla Kemenhub agar pelayanan dan kenyamanan di pelabuhan bisa sebaik pelayanan dan kenyamanan di Bandara atau stasiun kereta.

Untuk pemesanan tiket di Pelabuhan Tanjung Emas, telah menggunakan sistem E-Ticketing, sehingga memberikan kepastian kepada pengguna jasa atau penumpang agar tidak menumpuk di pelabuhan karena adanya kepastian waktu.

"Selain menerapkan E-ticketing, juga akan dilengkapi dengan X-ray. Setiap barang bawaan penumpang nantinya harus melalui x-ray sehingga jika ada barang-barang yang masuk kategori barang berbahaya, barang-barang yang over dan sebagainya bisa terdeteksi," ungkap Dirjen Agus.

Berikutnya, Dirjen Agus menargetkan pelayanan yang sama akan segera diterapkan di enam pelabuhan lainnya yang masuk dalam program percontohan pelabuhan dengan peningkatan keselamatan dan pelayanan, yakni Pelabuhan Kali Adem Jakarta, Sri Bintan Pura Tanjung Pinang, Murhum Bau-Bau, Tarakan, Tanjung Perak Surabaya dan Tulehu Ambon.

Pada kesempatan ini Dirjen Agus juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu mewujudkan pelayanan tersebut khususnya kepada KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang dan para stakeholder di Pelabuhan Tanjung Emas.

"Ini seperti mimpi yang terwujud karena semula banyak yang pesimis pelayanan di pelabuhan bisa diperbaiki dan hari ini kita sama-sama melihat bahwa pelayanan di pelabuhan Tanjung Emas ini bisa sebaik pelayanan di Bandara," imbuh Dirjen Agus.

 

Penataan Ruang

 

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang, Ahmad Wahid menambahkan, pihaknya akan melakukan penataan ruang penumpang guna memudahkan petugas dalam mengawasi sampai dengan memberangkatkan para calon penumpang dengan selamat dan aman.

Keseriusan KSOP Tanjung Emas Semarang terlihat dari adanya fasilitas embarkasi dan debarkasi, counter check in, metal detektor, mesin x ray dan timbangan barang penumpang serta lainnya.

"Para calon penumpang pun di berikan kemudahan dengan tersedianya trolley dan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Adapun sosialisasi sudah kami lakukan sejak 2015, operator pelabuhan menyambut baik rencana sterilisasi ini," jelas Ahmad Wahid. 

Menurut Ahmad Wahid, penerapan sistem ini dirasakan sangat tepat terlebih lagi saat menjelang Angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang biasanya terjadi lonjakan penumpang.

Oleh sebab itu, Wahid meminta peran serta para CEO regional Jawa Tengah, PT Pelindo III selaku operator pelabuhan Tanjung Emas, para operator kapal penumpang dan RoRo, serta para stakeholder untuk memberikan dukungan penuh baik dari aspek sarana prasarana, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan, agar implementasi sistem pelayanan barang dan penumpang angkutan laut berbasis boarding pass di Pelabuhan Tanjung Emas dapat berjalan dengan baik.

"Selain memberlakukan boarding pass penumpang, baggage tag, dan informasi kapal yang terjadwal, pengamanan dan pengaturan cargo penumpang dan muatan, ruang bagasi, TKBM pengangkut dan juga petugas pengawas bagasi serta proses pengangkutan juga dibenahi di pelabuhan  tanjung emas ini," tambah Wahid.

Perbaikkan sistem ini juga diberlaku bagi truk yang dimuat di kapal roro. "Truk pun harus siap dengan sistem ini. Truk harus memiliki cargo manifest dan surat pernyataan tidak memuat barang berbahaya dari operator kapal. Ini perlu untuk mencegah kejadian kecelakaan kapal yang disebabkan oleh tidak dilengkapinya prasyarat jenis muatan truk yang naik ke kapal roro. Sistem ini juga memuat tentang berat kendaraan yang dimuat di atas kapal, agar stabilitas kapal bisa dipenuhi," imbuhnya.

Wahid berharap, dengan adanya penerapan sistem ini dapat meningkatkan kualitas keselamatan dan keamanan pelayaran, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga kedepan Pelabuhan Tanjung Emas dapat menjadi Pelabuhan modern dengan kelas dunia.