Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Kulit dan Alas Kaki

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 8 November 2018 | 10:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 502


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit agar lebih berdaya saing global dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri  kulit, alas kaki dan barang jadi kulit. Saat ini, Indonesia berada pada posisi ke-6 dunia sebagai eksportir produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (8/11).

Data Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit dari Indonesia mencapai USD4,16 miliarpada Januari-September 2018, meningkat 6,28 persen dari periode yang sama tahun 2017.Beberapa negara tujuan ekspor utamanya antara lain Amerika Serikat, Belgia, Jepang dan China.

“Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia adalah kreativitas para pengrajin sehingga produk kita cukupkompetitif di pasar domestik dan internasional,” ujarnya.

Selain itu, Kemenperin terus berupaya menjalankan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor industri serta melakukan revitalisasi sentra IKM Tanggulangin di Sidoarjo, Jawa Timur guna mendorong pertumbuhan industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit.

“Program strategis ini telah dijalankan sejak tahun 2017. Upaya ini dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi dengan stakeholders terkait,” jelas Gati.

Tujuan dari kegiatan revitalisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja ekosistem bisnis di sentra IKM tas dan koper Tanggulangin yang sempat mengalami penurunan sejak terjadinya bencana lumpur beberapa waktu lalu. Program revitalisasi ini diyakini dapat memberikan daya tarik bagi para wisatawan yang mengunjungi sentra IKM Tanggulangin, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbelanja dan berekreasi.

Revitalisasi sentra IKM Tanggulangin meliputi sektor industri tas, koper dan keunggulan produk lokal lainnya melalui strategi transformasi fisik, ekonomi, dan kultural. Upaya itu dalam jangka panjang untuk menjadikan sentra IKM Tanggulangin sebagai Kawasan Wisata Terpadu berkonsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, budaya dan kuliner, serta edukasi industri.

Revitalisasi fisik yang dilakukan berupa pengembangan sembilan identitas lokal di kawasan tersebut, di antaranya pintu gerbang utama, area pejalan kaki, desain kursi taman, tugu tas, storyboard, dan mural wisata edukasi. Selain itu, taman budaya dan kuliner, workshop wisata edukasi industri, serta moda transportasi kawasan wisata.

Selanjutnya, dilaksanakan pula program peningkatan kemampuan bisnis dan manajerial para IKM di Tanggulangin dengan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi 60 orang pelaku usaha tas dan sepatu yang dilaksanakan pada 6-10 November 2018 di Balai Pengembangan Industri persepatuan Indonesia (BPIPI), Sidoarjo.

“Para instruktur dalam pelatihan itu merupakan pakar marketing dan branding dari universitas ternama dan praktisi bisnis muda di bidang sepatu dan tas yang telah berhasil mengembangkan usahanya,” lanjut Gati.