WCCE 2018 | Produsen Kopi Indonesia Bangga Kopinya Diminati Pengunjung WCCE

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 7 November 2018 | 09:36 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 463


Nusa Dua, InfoPublik – Produsen kopi Indonesia merasa bangga karena kopi mereka dapat dipamerkan di CreatiVillage, di Nusa Dua, Bali hari ini. CreatiVillage merupakan rangkaian kegiatan the World Conference on Creative Economy (WCCE) pertama di dunia yang digelar mulai 6 – 8 November 2018.

Pengusaha kopi yang juga barista, M. Aleh dari Kabupaten Bandung mengapresiasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang telah menggelar acara acara ini. Menurut dia, melalui event ini, kopi Java Preanger Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, yang menjadi peserta pameran bisa lebih terkenal lagi.

“Moment ini luar biasa. Ketika belum banyak orang tahu kopi Jawa Barat, sekarang mereka jadi tahu. Bekraf membantu saya mempromosikan kopi Jabar. Setelah acara ini saya yakin pesanan ke kita terus antre,”kata Aleh, Koperasi Produsen Kopi (KPK) Marga Mulya yang ditemui di booth coffee Lounge (6/11).

Aleh mengungkapkan, melalui koperasinya, ia juga menjalin kemitraan tidak hanya dengan warung atau kedai kopi di Jabar, tapi juga di Bali. “Ini adalah salah satu cara untuk membangun jejaring dalam meningkatkan penjualan kopi kami,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Hendra Purba dari Kelompok Tani Namanis yang membawa kopi Saabas asal Simalungun Sumatera Utara ke CreatiVillage. Ia senang karena Bekraf berperan mempromosikan Kopi Arabica dari Simalungun ini sehingga penjualan kopinya terus meningkat.

“Semua (kopi) laku di pasaran. Kopi Simalungun semakin dikenal orang. Kalau produknya makin dikenal, maka penjualannya pasti meningkat,” ucap Hendra.

Baik Hendra maupun Aleh bersyukur, Bekraf sangat aktif membuat berbagai program. Salah satuhnya adalah membuat pelatihan barista dan sertifikasi profesi barista. “Acara ini meningkatkan pengetahuan barista untuk memproduksi kopi seduh lebih baik lagi,” ujar Hendra.

Hari ini, pengunjung telah menikmati 500 cup kopi di booth coffee lounge. WCCE ini diikuti oleh sekitar 1.400-an peserta dari 30 negara. Negara-negara tersebut antara lain, Thailand, Australia, Filipina, Korea, Nigeria, Perancis, Kolumbia.

World Conference on Cretive Economy (WCCE) merupakan konferensi tentang ekonomi kreatif pertama di dunia. Acara yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 6-8 November ini mengusung tema Inclusively Creative dengan mengangkat lima isu utama, yakni kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif.

Kegiatan tersebut diikuti perwakilan lebih dari 30 negara dan 1.500 peserta. WCCE juga akan merumuskan Deklarasi Bali yang nantinya diusulkan ke Sidang Umum PBB di tahun depan. Hal ini diharapkan semakin menguatkan ekosistem dan mendukung perkembangan ekonomi kreatif dunia yang telah memasuki era 4.0. (Bekraf)