Pertamina Mulai Pemulihan Infrastruktur Terminal BBM Donggala

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 18 Oktober 2018 | 13:15 WIB - Redaktur: Juli - 518


Jakarta, InfoPublik - PT Pertamina (Persero) memulai Pemulihan Infrastruktur Terminal BBM Donggala, guna merevitalisasi kondisi pascagempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pemulihan difokuskan pada pembangunan kembali Dermaga dan Sarana Tambat, Perbaikan Fasilitas Penimbunan dan Perpipaan, Pembangunan serta relokasi Filling Shed dan Sarana Penyaluran, serta Perbaikan Fasilitas Sipil Darat berserta Sarana Penunjang Lainnya.

Direktur Logistic Supply Chain and Infrastructure Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, perseroan mengalokasikan dana lebih dari Rp140,5 miliar, dimana senilai Rp130 miliar dialokasikan untuk perbaikan sarana dan prasarana Terminal BBM Donggala, dan Rp10,5 miliar untuk kondisi cepat tanggap darurat.

“Pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala dilakukan untuk memperkuat distribusi BBM dan non BBM (Avtur) serta menjaga pasokan BBM dan Non BBM untuk wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan Donggala pasca terjadinya Bencana Gempa Bumi dan Tsunami,” kata Gandhi saat Kick-Off Pemulihan Infrastruktur Terminal BBM Donggala, Kamis (18/10).

Untuk meningkatkan keandalan operasi serta konektivitas penyaluran, pihaknya juga melakukan upgrade sarana dan fasilitas, antara lain Pembangunan kembali dermaga, Upgrade pompa produk untuk penyaluran, Upgrading metering system, Modernisasi filling shed, Upgrading pipa penerimaan dan penyaluran, Revitalisasi sarana elektrikal serta Revitalisasi sarana safety.

Gandhi menambahkan, guna mendukung dan mempercepat proses pemulihan tersebut serta dalam rangka sinergi antara BUMN, dalam pelaksanaannya Pertamina bersinergi dengan BUMN, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana, yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan dermaga dan terminal bahan bakar minyak.

“Dengan sinergi, pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala diharapkan dapat selesai lebih cepat, dan dapat beroperasi dengan normal pada akhir tahun 2018, sehingga pelayanan PT Pertamina (Persero) kepada masyarakat Sulawesi Tengah dapat kembali normal,” pungkasnya.