Mentan Lepas Ekspor Mangga, Bawang Merah dan Benih Sayuran

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 8 Oktober 2018 | 14:53 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 289


Surabaya,InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekpor perdana tiga jenis komoditas hortikultura seperti bawang merah, mangga, dan benih kangkung asal Jawa Timur (Jatim) ke beberapa negara di Asia, yakni Malaysia, Philipina, Vietnam, Singapura, dan China.

"Hari ini kita ekspor mangga ke Malaysia dan Singapura, pertama tembus pasar dua negara ini. Ini luar biasa," ujarnya saat melepas ekspor beberapa komoditas hortikultura di atas di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Surabaya, Senin (8/10).

Jumlah mangga yang diekspor kedua negara tersebut targetnya sebanyak 100 ton yang dilakukan oleh PT Mahkota Multi Mandiri. Adapun bawang merah targetnya sebanyak 800 ton melalui CV Bawang Mas99. Ini kali pertama ke Philipina, setelah sebelumnya ke Thailand, Singapura, dan Malaysia.

"Kemudian kita tahu harga bawang lagi turun, kita gerakkan ekspor, kita lakukan. Di saat kondisi rupiah kita melemah, ini adalah momentum untuk mendorong ekspor karena ini sangat menguntungkan petani-petani Indonesia," katanya.

"Bawang merah yang harganya lagi anjlok, sehingga solusinya kita ekspor. Yang kedua adalah mangga, yang ketiga adalah benih kangkung kita ekspor ke beberapa negara, ke Vietnam, Malaysia, dan China total targetnya 800 ton," ujarnya.

Dalam acara yang dihadiri Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo; Dirjen Hortikultura, Suwandi; dan para pelaku usaha ini, Amran mengungkapkan bahwa potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat yakni tanpa impor, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.

"Di tahun 2017, ekspor pertanian mencapai Rp 442 triliun, naik 24% dibanding 2016, sehingga berdampak pada surplusnya neraca perdagangan pertanian 2017 sebesar Rp 214 triliun," katanya.

“Hari ini, kita buktikan lagi ekspor. Ada mangga,benih sayuran dan bawang merah. Inilah tujuan yang kita bangun, online single submission. Ini perintah Bapak Presiden. Dulunya mengurus izin bisa 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun. Tapi hari ini bisa 1 jam. Negara kita atau pertumbuhanan ekonomi bisa bangkit karena 2 hal, yaitu ekspor dan investasi. Kita ke depan 2 hal ini kita doronh terus,” demikian tutur Amran.

Dari data BPS, nilai ekspor komoditas hortikultura segar Januari sampai Juli 2018 mencapai Rp 1,22 triliun atau naik sebesar 60,5 persen dibanding periode yang tahun sebelumnya yakni hanya Rp 0,76 triliun. Estimasi ekspor mangga 2018 sebesar 835 ton, naik 6% dari 2017 yang hanya 790 ton. Sementara ekspor bawang merah di tahun 2018, ditargetkan 15.000 ton, yakni naik 128 persen dibandingkan 2017 yang hanya 6.588 ton.

“Ekspor mangga dari Januari sampai Juli 2018 sangat tinggi, nilainya mencapai Rp 1,85 miliar, sementara impornya hanya Rp 70,56 juta. Ini menunjukkan upaya pemerintah mendorong petani dan pelaku usaha membuahkan hasil positif, yakni ekspor terus naik” tutur Amran.

Akan hal ini, Amran optimis ke depan volume ekspor komoditas pertanian terus melonjak. Beberapa komoditas yang sudah tembus pasar ekspor yakni mangga, manggis, salak, nenas, benih, sayuran, bawang merah, tanaman hias, telur, ayam, kambing, jagung. Karena itu, Amran meminta pihaknya untuk menambah kawasan pengembangan pertanian dan pendampingan yang intensif dari aspek hulu sampai hilir, sehingga petani mampu menghasilkan produk pangan berkualitas ekspor.

“Saya minta, agar volume bantuan mangga dan komoditas lainnya ditambah. Negara kita ini subur, masih banyak lahan yang belum dioptimalkan. Saatnya kita bangunkan, jangan biarkan lahan tidur,” ujarnya.