Perbaikan Dikebut, Kemenhub Targetkan 11 Oktober Bandara Palu Dapat Didarati Pesawat Besar

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 17:41 WIB - Redaktur: Juli - 457


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah tanggap darurat dengan mempercepat pembenahan dan perbaikan terhadap kerusakan kerusakan di Bandara SIS Al-Jufri, Palu. 

Hal ini untuk memaksimalkan pelayanan bagi penumpang dari dan menuju Palu, serta mengakomodir para relawan yang datang ke Palu, dan memberikan akses bagi pendistribusian bantuan kemanusiaan pasca musibah gempa bumi dan tsunami akhir September lalu, yang menelan banyak korban jiwa dan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri di Sulawesi Tengah.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Pramintohadi Sukarno bahkan memimpin langsung upaya perbaikan terhadap kerusakan di Bandara tersebut beberapa hari yang lalu. 

"Pembenahan dan perbaikan sedang dilakukan. Pembersihan gedung terminal dan pengecekkan struktur telah dilakukan, dan sedang mempersiapkan penguatan struktur, serta perbaikan lainnya sehingga lantai 1 dapat dipergunakan sementara. Insyaallah hari ini bisa beroperasi optimal," jelas Pramintohadi.

Selain perbaikan gedung terminal, saat ini juga tengah dilakukan perbaikan runway yang mengalami keretakan, yaitu runway 15. "Pekerjaan cor lean concrete runway 15 sejak Jumat telah dilakukan, ditargetkan pada 11 Oktober nanti, runway 15 dapat difungsikan menjadi sepanjang 2.250 x 45 m agar dapat didarati pesawat yang lebih besar."

Berdasarkan data dari Bandara Palu, pada 4 Oktober kemarin telah ada delapan penerbangan yang beroperasi, dengan rute Makassar-Palu-Makassar dan Balikpapan-Palu-Balikpapan, dan telah mengangkut penumpang sebanyak 1.096 orang, terdiri dari penumpang naik sebanyak 543 orang dan penumpang turun sebanyak 553 orang. 

Penerbangan dari dan ke Palu dilayani oleh tiga Maskapai, yaitu Garuda Indonesia, Wings Air dan Nam Air yang rata-rata mengangkut penumpang 60-72 orang. Sementara, untuk cargo BNPB diangkut dengan pesawat My Indo Airlines.

"Kemarin, pergerakan penumpang dari dan ke Palu yang diangkut dengan pesawat udara mencapai 1.096 orang sedangkan cargo total bantuan BNPB yang diangkut dengan My Indo Airlines telah mencapai 75 ton," ungkap Pramintohadi.

Layanan Navigasi penerbangan pun telah banyak mengalami kemajuan dan telah beroperasi dengan normal. Jumlah lalulintas yang dilayani secara keseluruhan pada 5 Oktober 2018 sampai dengan pukul 07.45 UTC (15.45 WITA) sebanyak 79 pergerakkan, terdiri dari 41 kedatangan dan 38 keberangkatan. 

"Kondisi keseluruhan fasilitas berangsur normal, hanya PAPI Runway 33 masih dalam keadaan unserviceble, dan parking stand pesawat terbatas. Jumlah personil ATS/Air Traffic Service yang bertugas berjumlah 14 personil (aktif melaksanakan pemanduan di Tower Darurat 12 personil ATC/Air Traffic Controller), sedangkan dua personil lagi adalah personil ACO (personel komunikasi penerbangan)," jelas Pramintohadi. 

Sedangkan untuk personel yang menangani keamanan penerbangan saat ini, terdapat 27 orang Avsec dan 17 orang personel PKP-PK. Untuk kegiatan PKP-PK saat ini tersedia dua unit Kendaraan Utama, dua unit Ambulance, satu unit Kendaraan Serba Guna, dan satu unit Kendaraan Commando Car, dengan tingkat layanan kategori 7.

Operasional Bandara Palu saat ini dibantu personel dari bandara terdekat serta Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura 2.